Malang, SERU.co.id – Motif DH (27), warga Desa Urek-urek, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang menghabisi nyawa ibu kandungnya, Sunarsi Saturi (46) lantaran, dirinya geram ibunya sering mengomel menagih uang Rp50 juta yang pernah korban amanahkan untuk DH belikan tanah.
Wakapolres Malang, Kompol Wisnu Setiawan Kuncoro menjelaskan, sehari sebelum penikaman tersebut terjadi, korban dan tersangka sudah terjadi cekcok mulut.
Baca juga: Dikenal Baik, Warga Tak Menyangka DH Tega Membunuh Ibunya
“Diperkirakan sekitar pukul 20.00 (Jumat (14/4/2023) ini ada cekcok mulut antara korban saudari Sunarsih Saturi dengan tersangka,” seru Kompol wisnu, Senin (17/4/2023) siang.
Menurut penuturan Wisnu, percekcokan tersebut dilandasi karena rasa kesal sang ibu terhadap lahan tebu yang tersangka sewa tidak sesuai dengan keinginan dari korban.

Selain itu, korban juga menagih uang yang pernah dirinya kirim kepada DH untuk dibelikan tanah. Namun, setelah dirinya pulang tanah yang pernah dirinya amanahkan kepada sang putra tak ada bentuknya.
Dimana menurut pengakuan dari tersangka, uang yang ibunya kirim dirinya gunakan untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari beserta istri dan kedua anaknya. Mengingat, pekerjaan dari DH yang tidak tetap atau serabutan.
Baca juga: Warga Gondanglegi Tega Bunuh Ibu Kandung
Percekcokan yang diteruskan hingga, Sabtu (15/4/2023) pagi, memicu emosi dari DH, hingga dirinya gelap mata melayangkan pisau dapur kurang lebih yang memiliki panjang 25 centimeter kepada tubuh ibunya.
“Korban kembali memarahi tersangka namun tidak ada tanggapan dari tersangka. Yang dilakukan dari tersangka, kemudian yang bersangkutan bangun dari tempat tidur Kemudian menuju kamar mandi dan melewati dapur. Di dapur ini tersangka melihat ada pisau dapur yang biasa digunakan untuk memasak di dapur, yang bersangkutan menggunakan pisau itu menuju ke arah korban dan menusuk korban sebanyak tiga kali,” jelasnya.