Malang, SERU.co.id – Sejumlah komunitas berkumpul di lantai 3 Gedung Malang Creative Center (MCC) untuk menyulap baju dan kain bekas mereka menjadi produk menarik. Mereka menggunakan teknik tie dye atau ikat celup untuk membuat motif warna menarik di baju.
Instruktur kegiatan, Fikrah Ryanda menyampaikan, cara ini efektif untuk mengurangi limbah baju bekas. Sehingga menjadi produk baru dengan motif baru dan layak untuk dipakai lagi.
“Bahan utama, pewarna pakai natol, kalau bahan kainnya semua mayoritas katun, tadi ada yang bawa baju katun dan baju linen,” seru Fikrah, Sabtu (1/4/2023).
Baca juga : Bunga Telang Jadi Inspirasi Motif Batik Buteri Warga Arjowinangun
Kegiatan ini berlangsung mulai tanggal 1 hingga 10 April 2023. Dalam kurun waktu tersebut, Fikrah merencanakan akan melibatkan total peserta hingga 109 orang. Untuk hari pertama, sengaja dilaksanakan di Gedung MCC.
“Yang terlibat ada banyak komunitas, jadi kita gelar dari tanggal 1 sampai tanggal 10, targetnya total pesertanya 109 orang, semoga lebih,” jelasnya.
Lebih lanjut, Fikrah menganggap, kegiatan ini bisa menjadi solusi bagi yang ingin mengurangi biaya baju seragam. Yakni dengan cara mengumpulkan baju bekas, namun diwarna dengan pola yang sama.
“Tiap komunitas jadi terbuka pandangan untuk bikin produk sendiri-sendiri. Kan ini mengurangi biaya kalo mereka mau bikin baju seragam, bisa pakai baju bekas masing-masing di warnai sama,” jelas Fikrah.
Baca juga : Electroforming Ubah Daun Jadi Logam Bernilai Jual Tinggi
Karena kegiatan ini melibatkan lintas komunitas, Fikrah berharap, membuat baju baru menggunakan teknik ikat celup ini bisa menjadi sarana galang dana antar komunitas. Yakni dengan cara menghasilkan produk yang layak jual.
“Suatu ketika misalnya komunitas MUA ke komunitas model, dia mau galang dana, itu bisa dengan jualan produk dengan jualan bekas mereka,” pungkasnya. (jup/mzm)