“Kami ingin menghadirkan Kota Surabaya sebagai antitesa atau pemberi solusi atas kondisi tidak baik ini,” ucapnya.
Walikota Surabaya dijadwalkan akan menjadi salah satu panelis dalam diskusi dengan anak-anak yang tersebar di seluruh dunia yang menjadi peserta acara tersebut, diskusi antar generasi tersebut Child Friendly Cities in Asia and Pacific akan diadakan di Kantor Regional UNICEF untuk Asia Timur dan Wilayah Asia Pasifik (East Asia and Pacific Regional Office) di Bangkok, meski dilaksanakan secara online.
Adapun para panelis yang hadir selain Walikota, diantaranya adalah Ms. Liu Lei, President of The Women’s Federation of Shenzhen dan Mr. Elmer Baldemoro, Council of City Government of Naga. Para penulis akan melakukan tanya jawab dengan anak-anak dari China, Malaysia, Indonesia, Filipina dan Vietnam.
Menurut Arie, Wali Kota Eri Cahyadi akan ditanya oleh anak-anak dari negara-negara Asia Pasifik seputar tentang peran perkotaan, terutama peran kota Surabaya dalam meningkatkan partisipasi anak dalam proses pembangunan kota dan apa yang dilakukan setelah anak anak itu didengarkan suaranya dalam proses musrenbang.
“Bagi UNICEF, Kota Surabaya dan kota-kota CFCI akan mengimplementasikan Agenda 2030, khususnya “SDG 11: Sustainable Cities and Communities” atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan ke-11 yaitu Kota yang Berkelanjutan dengan penanganan secara holistik terhadap masalah yang berkaitan dengan kesejahteraan anak dan keluarga di tingkat lokal,” jelas Arie.
Lebih lanjut, UNICEF mendengarkan aspirasi anak anak dan komponen masyarakat lainnya penting adalah komponen penting dimana UNICEF bisa melihat situasi keterlibatan anak dalam proses pembangunan dan penggunaan sumber daya kota, sehingga pembangunan kota Surabaya bisa dirasakan oleh semua, termasuk anak-anak.