Sementara itu, Inisiator Rumah Sedekah NU, KH Noor Shodiq Askandar menyampaikan, selagi semua hal untuk kebaikan, maka Rumah Sedekah NU siap menjalankan. Salah satunya, penyaluran bantuan untuk para korban Tragedi Kanjuruhan.
“Pada dasarnya jika itu untuk kebaikan, kami siap menjalankan. Lalu jika untuk kemanusiaan, kami juga terbuka untuk siapa saja, Salah satunya yang dilakukan Sekber Arema dalam menyalurkan bantuan,” terang Shodiq, sapaan akrab Wakil Rektor 2 Unisma ini.
Para korban yang menerima bantuan tersebut berjumlah 155 orang. Dimana bantuan diterima oleh keluarga korban dengan jumlah nominal bervariasi. Bagi 135 korban meninggal dunia mendapat Rp10 juta yang diterima oleh keluarga, sedangkan 20 korban mengalami luka berat mendapat Rp5 juta.
“Total nilai bantuan Rp 1.450.000.000,” ucap Shodiq.
Baca juga : Pameran ‘Menyerang Kota’, Ulas Tragedi Kanjuruhan dan Ketidakadilan Lainnya
Disisi lain, Rektor Universitas Islam Malang, Maskuri menyampaikan, para korban memiliki tujuan yang baik saat hadir di Stadion Kanjuruhan. Kedatangan para korban hanyalah bentuk kecintaan mereka terhadap olahraga, dan terhadap Arema.
“Mereka (para korban) hadir di situ (Stadion Kanjuruhan) bukanlah kegiatan maksiat, tetapi satu bagian dari masyarakat yang cinta kepada kesehatan, cinta terhadap Arema, cinta terhadap olahraga,” ujar Maskuri. (ws7/rhd)