Malang, SERU.co.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang terus berupaya menangani tingkat kemiskinan dan stunting di wilayahnya. Terlebih, hal itu sebagai bentuk optimalisasi Intruksi Presiden (Inpres) Nomor 3 Tahun 2022.
Walikota Malang, Sutiaji menekankan, hasil dari implementasi Inpres tersebut adalah turunnya kemiskinan dan stunting. Salah satu caranya adalah membentuk keluarga kecil bahagia melalui perencanaan yang baik.
“Inpres 3 Tahun 2022 itu kan goal nya nanti kemiskinannya turun, stuntingnya turun. Jadi ya, keluarga kecil, keluarga yang bahagia, terencana dengan baik. Dan itu kan menjadi satu komunitas besar,” seru Sutiaji.
Baca juga : Cegah Stunting Sejak Dini, Puskesmas Pandanwangi Skrining Anemia Ratusan Siswi SMKN 8
Tentu dalam membangun keluarga berkualitas harus melalui sejumlah tahapan yang tertata. Mulai dari proses perencanaan sebelum menikah, yang dimulai pembinaan di masa remaja. Dilanjutkan perencanaan saat menjalani masa setelah menikah hingga memiliki anak.
Sutiaji mencontohkan, di lingkungan rumah tangga harus sudah dimulai langkah-langkah dalam membangun keluarga yang berkualitas. Salah satunya mengetahui peran masing-masing dari anggota keluarga.
“Ya, dia harus mengerti tugas sebagai suami. Hak dan serta kewajiban istri, itu harus dipenuhi,” tambahnya.
Dari titik perencanaan keluarga yang baik itulah, Sutiaji meyakini terbentuk generasi-generasi keluarga yang tangguh dan berkualitas.
“Makanya itu ada dari sektor agama, kesehatan, terus dia harus mempunyai bekal,” pungkasnya.
Sementara itu, Lurah Gadang, Denny Surya Wardhana yang sekaligus peserta sosialisasi menyampaikan, di wilayahnya terdapat dua Posyandu yang rutin memantau jumlah stunting. Pemantauan dilakukan melalui bulan timbang terhadap semua Balita di wilayah Kelurahan Gadang.
“Di Gadang sendiri stunting tinggal 8 persen, jumlah itu diambilkan dari bulan timbang di Posyandu. Dan di wilayah kami terdapat dua Puskesmas untuk melakukan perekapan jumlah stunting,” ujar Denny.
Baca juga : Piala Adipura Kembali ke Kota Malang
Ia melanjutkan, banyak pihak harus terlibat dalam menanggulangi jumlah stunting di Kota Malang. Tidak hanya tugas Dinas Sosial, namun merupakan tugas seluruh masyarakat untuk membuat perencanaan keluarga yang lebih baik.
“Stunting itu kan implikasi dari gizi buruk, tidak ada perencanaan yang baik dalam keluarga. Juga karena disebabkan pernikahan yang terlalu dini,” pungkas Denny. (ws7/mzm)
Baca juga:
- Rapat Paripurna Peringatan HUT 109 Kota Malang, Usung Mandiri Tangguh Berkelanjutan
- Pelayanan RS Dianggap Kurang Maksimal, Keluarga Pasien Lapor ke DPRD Sidoarjo
- Sambut HUT ke-109 Kota Malang, Perumda Tugu Tirta Suguhkan Kado Manis