Warga Klayatan Manfaatkan Limbah 3R untuk Produksi Raket Bulu Tangkis

Wali Kota Malang Sutiaji meninjau sentra produksi raket bulu tangkis di Klayatan. (ist) - Warga Klayatan Manfaatkan Limbah 3R untuk Produksi Raket Bulu Tangkis
Wali Kota Malang Sutiaji meninjau sentra produksi raket bulu tangkis di Klayatan. (ist)

Malang, SERU.co.id – Wilayah Klayatan sejak dahulu dikenal sebagai sentra produsen raket bulu tangkis di Kota Malang. Sebanyak kurang lebih 19 produsen raket bulu tangkis tersebar di wilayah ini, baik dalam skala kecil maupun besar. Hasil produksinya bahkan berhasil menembus pasar nasional, melalui pemesanan dari beberapa daerah di luar Malang, bahkan dari luar pulau Jawa.

Penanggungjawab Sentra Pembuatan Raket Klayatan, Edi S. Bahrun mengatakan, produksi raket memanfaatkan hasil daur ulang dari limbah Reduce Reuse Recycle (3R). Dimana dikumpulkan dari warga melalui Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Kelurahan Bandungrejosari.

Baca Juga

“Misalnya produksi mata ayam, kita daur ulang dari limbah 3R, untuk mengurangi kapasitas sampah. Nanti dari limbah mata ayam itu kita daur ulang lagi, sehingga terus berkelanjutan,” seru Edi, saat peresmian Kampung Raket Klayatan, Jumat (24/2/2023).

Mesin injection guna membuat mata ayam raket dari bahan daur ulang. (ws7) - Warga Klayatan Manfaatkan Limbah 3R untuk Produksi Raket Bulu Tangkis
Mesin injection guna membuat mata ayam raket dari bahan daur ulang. (ws7)

Berkat hasil tersebut, lanjut pria yang menjabat Kepala LPMK Bandungrejosari ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang memberikan perhatian secara serius. Dengan diberikannya enam mesin produksi yang dapat membantu produksi secara massal melalui Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag). Mulai dari bor duduk, mesin bending frame raket, mesin crusher, mesin inject moulding, serta mesin pengencang raket.

Baca juga: Kunjungi Warga Bakalankrajan dan Bandungrejosari, Sutiaji Apresiasi Terobosan Kampung Raket

“Dengan menggunakan mesin inject itu, kita bisa produksi hingga 100-150 kilogram mata ayam sekali produksi,” terangnya.

Edi juga menambahkan, kehadiran mesin tersebut sangat membantu para pengrajin raket di wilayah Klayatan. Sebelumnya para pengrajin harus membeli penunjang raket dari pihak lain. Akan tetapi kini dengan menggunakan mesin inject otomatis tersebut, produksi bisa dilakukan dengan lebih cepat dan masif.

“Mesin inject ini bisa memproduksi hingga 90 ton. Dan sekali produksi hanya butuh waktu maksimal 15 detik,” tandasnya. (ws7/rhd)


Baca juga:

 

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *