Disebutkannya, hibah ini merupakan program unik, karena ini merupakan kerjasama dari Uni Eropa dan Pemerintah Indonesia.
“Dan kami bangga bisa berkontribusi bagi Universitas Brawijaya,” tandasnya.
Sementara itu, Project Coordinator untuk Rumah Sakit Universitas Brawijaya, Dr dr Viera Wardhani, MKes mengatakan, program ini tidak hanya untuk membangun fasiiltas kesehatan. Namun juga untuk menunjang proses akademik di Universitas Brawijaya.
“Di tiap area RSUB, direncanakan ada ruang pembelajaran dan teknologi kedokteran. Dimana memungkinkan fungsi pelayanan dan pembelajaran mahasiswa tetap berjalan tanpa mengesampingkan hak-hak pasien. Sehingga pelayanan kepada pasien tetap dijalankan secara profesional, namun tidak mengesampingkan tujuan pendidikan,” jelasnya.
Tidak hanya untuk RSUB, program ini juga mencakup pemenuhan peralatan medis di Rumah Sakit Gigi dan Mulut milik Fakultas Kedokteran Gigi.
“Saat ini sedang proses penyelesaian 4 lantai. Harapannya di akhir tahun ini sudah selesai dan peralatannya sudah bisa dipenuhi segera”, pungkas Viera. (rhd)
Baca juga:
- Marsma Reza Sastranegara Ngopi Bareng Wartawan Sambil Bahas Sinergi Lanud Abd Saleh dan Media
- DPRD Jatim Dorong Kota Malang Jadi Pilot Project Pelayanan Publik Berbasis Digital
- Gunung Semeru Erupsi, BMKG Pantau Sebaran Abu Vulkanik ke Arah Barat
- Kisah Duka Dosen Asal Madura yang Gugur Menuju Tanah Suci
- KPK Panggil Dua Mantan Pejabat Kemnaker Terkait Kasus Dugaan Pemerasan TKA