Jatim Progress Menduga Tarif Lolos PPK-PPS Rp3-25 Juta, Desak DKPP Turun Tangan

Jatim Progress menggelar demonstrasi di depan kantor DKPP RI Jl. M.H. Thamrin, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (24/1/2023). (ist) - Jatim Progress Menduga Tarif Lolos PPK-PPS Rp3-25 Juta, Desak DKPP Turun Tangan
Jatim Progress menggelar demonstrasi di depan kantor DKPP RI Jl. M.H. Thamrin, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (24/1/2023). (ist)

Sumenep, SERU.co.id – Dugaan adanya tarif lolos panitia pemilihan kecamatan (PPK) dan panitia pemungutan suara (PPS) membuat Jatim Progress berang. Sejumlah pemuda yang mengatasnamakan Jatim Progress melakukan aksi demonstrasi di depan gedung DKPP RI, Jl. M.H. Thamrin, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (24/1/2023).

Massa Jatim Progress meminta dewan kehormatan penyelenggara pemilu (DKPP) memeriksa komisioner KPU Sumenep yang diduga melanggar kodeetik.

Bacaan Lainnya

Indikasinya, tiga Komisioner KPU Sumenep diduga menerima suap dalam seleksi panitia pemilihan kecamatan (PPK) dan panitia pemungutan suara (PPS).

Dalam orasinya, koordinator aksi, Syaifurrahman meminta DKPP tegas menindak komisioner KPU yang diduga melanggar kode etik berdasarkan temuan di lapangan.

“Ada temuan di lapangan bahwa untuk lolos PPK diduga harus nyogok Rp15-25 juta dan PPS Rp3-5 juta. Dan ini menjadi rahasia umum yang harus mendapat atensi khsusus dari DKPP,” kata Syaifurrahman dalam keterangan tertulisnya, Selasa (24/1/2023).

Selain itu, Syaifurrahman menyebut perubahan SK pengumuman hasil tes tulis menjadi indikasi komisioner KPU Sumenep bermain dan melanggar kode etik.

“Perubahan SK pengumuman hasil tes tulis merupakan indikasi yang kuat telah terjadi permainan dan mengarah pada pelanggaran kode etik,” lanjutnya.

Pos terkait