Menteri Desa PDTT: RPL Bojonegoro Investasi SDM Jangka Panjang

Bupati Bojonegoro Anna Mu'awanah dan Menteri Desa PDTT Abdul Halim Iskandar memberi kuliah umum dengan tema 'Nawa Warsa Undang-undang Desa', Kamis (19/1) - Menteri Desa PDTT: RPL Bojonegoro Investasi SDM Jangka Panjang
Bupati Bojonegoro Anna Mu'awanah dan Menteri Desa PDTT Abdul Halim Iskandar memberi kuliah umum dengan tema 'Nawa Warsa Undang-undang Desa', Kamis (19/1).

Bojonegoro, SERU.co.id – Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah dan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Abdul Halim Iskandar memberi kuliah umum dengan tema ‘Nawa Warsa Undang-undang Desa’, Kamis (19/1/2023). Kuliah umum dilakukan secara virtual melalui zoom meeting kepada mahasiswa RPL (Rekognisi Pembelajaran Lampau) Desa, Kabupaten Bojonegoro di Universitas Negeri Surabaya (Unesa).

Menteri Desa PDTT Abdul Halim Iskandar menjelaskan Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah telah menggulirkan dan menanamkan investasi yang tak terhingga.

Bacaan Lainnya

“Jadi kalau investasi eksplorasi minyak bumi itu bisa dihitung tapi kalau investasi SDM tidak bisa dihitung, dan jangka panjangnya juga pasti,” ungkapnya. 

Menteri Desa yang biasa disapa Gus Menteri tersebut juga mengungkapkan bahwa ingin bertemu langsung dengan para mahasiswa RPL, baik Unesa maupun UNY. Karena para mahasiswa RPL Bojonegoro ini sudah diumumkannya se-Indonesia.

“Saya perlu ketemu dengan seluruh mahasiswa untuk berdiskusi santai. Termasuk Kementerian Desa akan melakukan pendampingan penyelesaian tugas akhir,” ujarnya.

Gus Menteri juga menegaskan, data apa saja yang dibutuhkan akan di-support oleh Kementerian Desa. Sebab di Kemendes PDTT punya banyak sekali data.  

“Ini adalah wujud komitmen kami agar pilot project RPL Desa yang dapat support total dari Bupati Bojonegoro ini supaya terlaksana sebaik-baiknya,” ujar Gus Menteri.

Sementara itu, Bupati Anna mengatakan hampir semua desa di Bojonegoro sudah dilakukan pembangunan jalan berbasis dusun secara serentak. Selain itu, Bojonegoro juga menekankan produksi pangan, di mana saat ini Bojonegoro termasuk 3 besar di Jawa Timur dengan total produksi pangan sebanyak 805.000 ton.

“Di tahun 2023 ini kami targetkan 900 ribu ton. Kemudian 2024 ke atas pasca beroperasinya Bendungan Gerak Karangnongko dan Waduk Gongseng kami targetkan 1 juta ton,” tegasnya.

Pos terkait