Bupati melanjutkan, angka stunting di Bojonegoro hanya 2,9 persen. “Bulan Agustus saya cek ada 2.971. Hari ini sudah turun sekitar 1.900,“ terang Bupati Anna.
Sementara dalam hal pendidikan, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Bojonegoro kalah dengan kabupaten yang APBD-nya tidak besar seperti Jombang. Setelah dikaji, hal tersebut dikarenakan pendidikan, karena di Jombang banyak pesantren.
Untuk mengejar ketertinggalan, Bupati Anna dalam waktu 4 tahun IPM Bojonegoro sudah menjadi sangat baik yaitu dengan 7,09.“IPM ini juga akan kita kejar terus,” tambahnya. Bupati juga menyebut angka harapan hidup warga Bojonegoro mencapai 71,08.
Bupati menegaskan Pemkab Bojonegoro bekerja dengan menggunakan data. Pada tahun 2023 Pemkab memfokuskan pembangunan jalan antar desa. Sementara di tahun 2024 Pemkab Bojonegoro akan fokus membangun jembatan.
“Bagi yang ingin anaknya melanjutkan pendidikan, Pemkab telah menyiapkan perda Dana Abadi. Ini tinggal menunggu dari Kemenkumham,” kata Bupati Anna.
Nantinya jika sudah ada harmonisasi maka Pemkab Bojonegoro merupakan kabupaten yang pertama mempunyai perda Dana Abadi yang sudah disiapkan sebanyak Rp 4 triliun.
“Ini semua saya yakin berkat kerjasama Pemkab Bojonegoro dengan DPRD Bojonegoro serta seluruh warga Bojonegoro, baik langsung maupun tidak langsung memberikan informasi, kritik dan saran,” kata Bupati. (*/ono)