Diketahui, titik kumpul aksi dilakukan di Stadion Gajayana, Kota Malang, kemudian melakukan konvoi keliling Malang Raya menuju arah ke Kota Batu. Setelah itu para Aremania mengambil rute ke arah Pendem kemudian menuju ke Karangploso dan perempatan Karanglo. Setelah itu menuju ke Mako Brimob di Ampeldento, Pakis, Kabupaten Malang.
Panda menyebut, para Aremania di Mako Brimob akan melakukan aksi diam. Hanya untuk melihat reaksi Brimob kepada para Aremania, yang dirinya rasa mereka juga ikut serta bertanggung jawab dalam insiden itu.
Ambon menambahkan, untuk tuntutan masih sama saja, yang paling terpenting adalah yang bersalah harus diadili.
“Intinya semua harus diusut tuntas, siapapun yang bersalah yang melanggar keadilan. Seperti kerusakan memang Aremania bersalah harus diadili. Kita bicara usut tuntas tidak setengah-setengah, habisi semuanya. Semua yang terlibat dalam kerusuhan itu harus disikat, gak ada yang dipilah-pilah, Aremania tidak akan melindungi siapapun yang bersalah,” terangnya.
Sebagai perwakilan, dirinya merasa sangat kecewa dengan keputusan kembali bergulirnya laga Liga satu sementara kasus Tragedi Kanjuruhan belum rampung sepenuhnya. Dan masih banyak yang berjuang mencari keadilan yang belum mereka dapatkan.
“Itu salah satu cara pemerintah untuk menggembosi aksi ini, agar kasus ini tertutupi. Agar euforia kembali meluap, sehingga kasus ini juga tertutupi dengan euforia,” ungkap Ambon. (ws6/mzm)