Jakarta, SERU.co.id – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengklaim kasus gangguan ginjal akut progresif atipikal (GGAPA) di Indonesia telah mengalami penurunan yang drastis. Dirjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes Lucia Rizka Andalusia menyebut, nyaris tidak ada penambahan kasus baru GGAPA di Indonesia.
“Kita sudah tidak berharap lagi ya, adanya kejadian [GGAPA] tersebut, dan alhamdulillah dalam waktu satu minggu ini kasusnya sudah sangat-sangat decline, bisa dibilang hampir tidak ada ya,” seru Lucia, Kamis (3/11/2022).
Lucia menyampaikan, Kemenkes hanya menerima 1-5 laporan kasus per hari. Hal ini kian menurun setelah Kemenkes menghentikan sementara penjualan dan penggunaan obat sirop sejak pertengahan Oktober lalu. Pemberian obat antidotum juga dinilai efektif pada pasien GGAPA.
“Bukan peningkatan kasus baru, tapi pelaporannya yang baru dilaporkan, dikumpulkan baru terlaporkan dan baru masuk. Jadi bukan peningkatan kasus baru, itu yang harus kita cermati. Dalam seminggu terakhir ini mungkin hanya lima kasus ya, dan sebagian besar masih laporan lama yang dirawat dan belum dilaporkan terus dilaporkan,” paparnya.
Berdasarkan data per Selasa (1/11/2022), jumlah temuan kasus GGAPA di Indonesia mencapai 325 orang. Adapun sebanyak 178 diantaranya dilaporkan meninggal dunia. (hma/rhd)
Baca juga:
- Wali Kota Nurochman: Musda VI PKS Kota Batu, Dorong Kolaborasi untuk Kemajuan Daerah
- Pimpin Patroli Gabungan, Wali Kota Eri Cahyadi Pastikan Surabaya Aman dan Kondusif
- Dibanjiri Wisatawan Saat Libur Panjang, Polisi Lakukan Pengamanan di Sejumlah Tempat Wisata
- Ungkap Dugaan Kebocoran Pendapatan, DPRD Kota Malang Usulkan Audit Retribusi Pasar
- Dishub Sebut Arus Lalin Melonjak 10 Persen, Dampak Libur Panjang dan Awal Kuliah