Malang, SERU.co.id – Pihak manajemen Arema FC berkomitmen memperhatian hal-hal yang ditimbulkan dari Tragedi Kanjuruhan, Sabtu (01/10/2022) lalu. Termasuk dalam meringankan beban keluarga korban meninggal, penanganan korban luka hingga memberikan akses konseling psikolog, terhadap siapapun yang terdampak insiden tersebut baik secara langsung maupun tidak langsung.
Presiden Arema FC Gilang Widya Pramana menjelaskan, demi memberikan respon cepat terhadap korban yang membutuhkan, Arema FC tetap membuka crisis center yang telah disediakan di beberapa tempat. Hal ini dilakukan untuk menjangkau Aremania korban tragedi Kanjuruhan yang membutuhkan akses bantuan.
“Kami tidak tinggal diam, setelah menyelesaikan bantuan bagi seluruh korban baik yang meninggal, luka berat dan luka ringan, bahkan juga memberikan beasiswa bagi korban yatim piatu. Crisis center masih kami buka di Kandang Singa untuk Aremania yang membutuhkan bantuan,” seru Gilang Widya Pramana, Minggu (23/10/2022).
Rencananya setelah semua korban tertangani dan mendapatkan perhatian, manajemen Arema FC akan berusaha fokus pada percepatan pemulihan kondisi. Diakui bahwa tragedi Kanjuruhan memberikan pukulan telak kepada seluruh elemen, termasuk pemain.
“Selanjutnya kami membantu proses recovery fisik dan mental dari para pemain dan official yang sangat terpukul efek tragedi kanjuruhan. Tidak ada satu pun pemain yang tidak terpukul atas kejadian ini, tetapi kami harus bangkit dan pulih,” terang juragan 99 itu.
Gilang menerangkan, dari sisi proses hukum, manajemen Arema FC saat ini juga tengah menjalani proses pemeriksaan sebagai saksi atas terjadinya insiden di Kanjuruhan.
“Terkait tragedi Kanjuruhan, sikap kami jelas, kami berduka dan kami siap koperatif terkait segala proses yang sedang dilakukan,” sambung Gilang.