Pembelajaran berbasis online memiliki beberapa keuntungan bagi guru. Ini mendorong guru untuk berpartisipasi dalam pembelajaran interaktif, yang dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja; menjadi literasi teknologi informasi bagi guru untuk meningkatkan keterampilan manajemen pembelajarannya secara mandiri dan membuka peluang kerjasama yang baik dengan guru di bidang lain atau ahli di bidang ilmunya; lebih praktis dan fleksibel karena tidak memerlukan ruang kelas formal; pendekatan yang digunakan adalah penerapan blended learning. Namun, dalam pembelajaran online di Indonesia, masih terdapat beberapa tantangan. Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari banyak pulau-pulau kecil yang terisolasi dan minimnya sarana dan prasarana. Tentunya layanan internet yang terbatas di pulau-pulau kecil yang jauh dari daratan membuat para guru kesulitan untuk melakukan pembelajaran online.
Pandemi virus corona telah memberikan tekanan berat pada kelompok masyarakat yang hidup di bawah kemiskinan. Ketika kegiatan belajar mengajar tidak dapat dilakukan secara tatap muka, anak-anak dari keluarga berpenghasilan rendah tidak memiliki fasilitas untuk mengakses pembelajaran digital. Orang tua yang tidak mampu mengalami kesulitan dalam membeli pulsa, apalagi membeli paket data internet. Sejak pertengahan tahun 2020, Kemendikbud menyalurkan subsidi berupa paket data internet. Namun, hal itu belum menjadi jawaban yang memadai atas permasalahan pendidikan online (Mas’udi & Winanti, 2021).
Pandemi Covid-19 di Indonesia merugikan dunia pendidikan dan kehidupan sosial masyarakat termasuk guru. Proses belajar mengajar tatap muka di sekolah informal ditiadakan sementara karena aturan menjaga jarak sosial dan fisik untuk mencegah penyebaran Covid-19. Terakhir, pembelajaran online dan pelatihan berbasis online di kalangan guru berkembang pesat. Keadaan ini memberikan dorongan positif bagi guru untuk menambah keterampilan dalam menggunakan aplikasi pembelajaran online
Secara keseluruhan, Covid-19 telah memberikan dampak besar bagi dunia pendidikan, termasuk sistem pendidikan Indonesia. Metode pengajaran tradisional, yang menekankan interaksi antara guru dan siswa di dalam kelas di luar kelas, bergeser ke pembelajaran jarak jauh. Meskipun skenario ini konsisten dengan visi pembelajaran masa depan misi industri 4.0 dan komunitas 5.0, tetap memiliki kelebihan kekurangan. Dari segi kekuatan dengan adanya internet tidak dibatasi oleh ruang dan waktu, apalagi yang disebut dengan keadaan terkurung, jarak fisik, dan jarak sosial. Kalimat terakhir dari artikel ini, semoga Covid-19 segera teratasi sehingga pelajaran kebaikan dapat terlaksana seperti semula.