Probolinggo, SERU.co.id – Puluhan sopir yang tergabung Aliansi Sopir Angkot Probolinggo (ASAP) Probolinggo menemuai Walikota Probolinggo Hadi Zainal Abidin.
Pertemuan yang digelar di halaman rumah Dinas Walikota Probolinggo. Mereka meminta Walikota Probolinggo untuk bisa mendengarkan keluhan soal maraknya tranportasi online yang ada di wilayahnya.
De’er Ketua ASAP Kota Probolinggo mengatakan, dirinya melakukan hal ini membicarakan soal berkembangnya transportasi online. Sehingga dengan adanya hal itu dinilai sangat mempengaruhi terhadap penghasilan tranportasi angkot di Probolinggo.
“Hasil kami mengalami penurunan yang cukup signifikan saat hadirnya ojek online,” katanya, Sabtu (6/7/2019).
Dia mengatakan, saat ini sopir angkot yang beroperasi di wilayah Kota Probolinggo dalam seharinya mencapai 150 kendaraan. Dari jumlah yang ada mereka mengaku hasil kerjanya sepi tersaingi ojek online.
“Yang masih menggunakan jasa angkot kebanyakan orang yang sudah tua dan tidak menggunakan hp android,” jelasnya.
De’er berharap agar pemerintah Kota Probolinggo bisa memberikan solusi dengan persoalan ini. “Memang untuk dihapus ojek online tidak bisa, paling tidak ada sulusi terbaik bagi kami,” tegasnya.
Sementara itu, Hadi Zainal Abidin mengatakan, pihaknya memang sengaja memangil para sopir angkot untuk mendengarkan langsung keluhan yang dihadapi.
“Kita mediasi mereka agar permasalahan yang dihadapi bisa mendapatkan solusi,” katanya.
Orang nomor satu di Kota Mangga dan Anggur ini menegaskan, memang untuk ojek online tidak hanya ada di wilayah Kota Probolinggo saja. Namun di wilayah lain kegiatan usaha transportasi online juga ada.
“Kami akan mengambil langkah tegas termasuk melakukan pengkajian terhadap perwali 116 tahun 2017 tentang pengehentuan sementara pelayanan angkutan orang dengan sepeda motor yang menggunakan aplikasi berbasis teknologi informasi,” jelasnya.
Selain itu Hadi juga menegaskan jika memang perlu untuk dibuatkan aplikasi untuk pemesanan angkot Probolinggo maka kami akan buatkan. Sebab saat ini perkembangan tekhnologi berkembang pesat apalagi di era masa 4.0 ini mayoritas masyarakat menggunakan hp android.
“Tetapi tidak semudah itu untuk membuatnya masih melalui kajian-kajian terlebih dahulu,” tegasnya. (Rj)