Malang, SERU.co.id – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono mengatakan, proses pengelolaan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Supit Urang cukup baik. Sehingga dirinya mengapresiasi proses TPA Supit Urang sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pemerintah pusat.
Dimana pemerintah menginginkan Pemerintah Daerah (Pemda) menangani soal sampah sebanyak 70 persen. Sedangkan sisanya, yaitu memaksimalkan dalam hal pengurangan sampah. Saat ini, Kota Malang sudah di angka 24,8 persen dalam hal pengurangan sampahnya.
“Saat meninjau pengelolaan sampah sistem landfill, saya sudah lihat pemisahan sampah antara organik dan anorganik di sini. Selain itu juga dipisah lagi anorganik yang residu. Sehingga bisa memperpanjang umur dari TPA,” seru Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, saat meninjau TPA Supit Urang, Kamis (13/10/2022).
Menurutnya, dalam hal pengelolaan sampah yang baik, memerlukan suatu manajamen mutu yang baik pula. Berdasarkan pengakuannya, saat ini operasional telah dianggarkan sebanyak Rp13 miliar, dimana setengah UPT tiap tahunnya mendapatkan dana sebesar Rp15 miliar.
“Saya kira management investasi Rp 250 Miliar dari PUPR bisa menciptakan Kota Malang lebih bersih,” tandasnya.
Sementara itu, Wali Kota Malang, Drs H Sutiaji mengatakan, TPA Supit Urang sebagai sentra pembuangan sampah di Kota Malang. Namun, Wali Kota Malang tak puas rasanya apabila pengelolaannya hanya berhenti begitu saja. Menurutnya, dalam pengelolaannya tersebut, terdapat potensi bisnis yang sangat besar.
“Pengelolaan memang harus dilakukan mulai hulu hingga hilir. Yang kita perlu pikirkan sekarang hilirnya, seperti komposting (pengelolaan sampah sistem landfill) itu dibuang kemana. Sementara ini kan masih diberikan saja,” tegas Sutiaji.
