Kunjungi Korban Tragedi dan Stadion Kanjuruhan, Muhaimin Iskandar Sampaikan Ini

muhaimin iskandar, pasien, tragedi kanjuruhan,
Muhaimin Iskandar mengunjungi salah satu korban yang masih kritis. (ist)

Malang, SERU.co.id – Pasca Tragedi Kanjuruhan, Wakil Ketua DPR RI, Muhaimin Iskandar melakukan kunjungan ke Malang Raya. Dalam kunjungannya, pria yang akrab disapa Cak Imin ini, menjenguk korban Tragedi Kanjuruhan yang dirawat di Rumah Sakit dr Saiful Anwar (RSSA). Dilanjutkan meninjau lokasi TKP Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Malang.

Dalam kesempatan itu, Muhaimin Iskandar menyampaikan, ucapan terima kasih kepada pihak rumah sakit yang telah bekerja keras menangani korban Tragedi Kanjuruhan. Menurutnya, korban harus dibantu total, baik spontanitas masyarakat, pemerintah maupun berbagai lembaga lainnya.

Bacaan Lainnya

“Kami ucapkan terima kasih kepada semua rumah sakit yang bekerja maksimal, melayani dengan cepat dan efektif. Semoga dengan penanganan yang lebih baik ini, para korban segera pulih. Kita (pemerintah) akan siap membantu secara maksimal, agar tidak ada lagi kejadian menarik biaya ambulans seperti di Jember,” seru Muhaimin, usai mengunjungi korban Tragedi Kanjuruhan yang masih dirawat di RSSA, Sabtu (8/10/2022).

Usai mengunjungi beberapa korban, Cak Imin mengatakan, kondisi (pasien korban) beragam, ada yang sangat parah, ada yang sama sekali belum sadar, serta ada yang pulih dan pulang. Kemudian, masih banyak korban sembuh dan selamat, namun masih trauma atas Tragedi Kanjuruhan tersebut.

“Berdasarkan keterangan dokter, masih banyak yang traumatik, baik yang dirawat di rumah sakit maupun yang dirawat di rumah. Karena itu, kepada tokoh-tokoh masyarakat, para kyai, kepala desa, tolong diperhatikan kondisi masyarakatnya supaya mendapatkan perhatian, pendampingan dan penanganan secara cepat. Dan yang mengalami trauma agar mendapatkan trauma healing,” beber Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.

Dengan kejadian Tragedi Kanjuruhan ini, Cak Imin berharap, hasil investigasi Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) segera selesai, karena sedang ditunggu banyak pihak. Menurutnya, tragedi olahraga ini tidak boleh terulang, sebab sepakbola untuk kesehatan, kebahagiaan dan hiburan, bukan untuk kesedihan dan membahayakan.

“Saya mengusulkan revolusi total stadion dan pengelolaan manajemen suporter. Sebab suporter belum mendapatkan perhatian serius, dimana UU Olahraga yang direvisi akan dimasukkan. Sistemnya harus lebih akuntabel, termasuk sistem pengamanan, manajemen dari hilir ke hulu, perubahan tata kelola stadion, pintu keluar masuk dan tangga, di seluruh stadion di Indonesia,” tegasnya.

Pos terkait