Jember, SERU – Proyek pembangunan gedung sekolah di Kabupaten Jember dengan sumber dana anggaran APBD, yang pengerjaannya kurang layak,agar di turunkan kembali.
Demikian di tegaskan Anggota Dewan dari fraksi PKS DPRD Kabupaten Jember Nurhasan,saat kegiatan Trauma Healing dan bagi-bagi tas sekolah pada siswa yang terdampak secara psikologis,pasca bencana di SD 02 Keting Kecamatan Jombang, pada Senin pagi ( 20/12/19)
“Sehingga kita rekomendasikan untuk diturunkan dan sudah kita komunikasikan ke Dispendik, dan Bupati juga sudah saya kirimi foto-fotonya kemaren,tidak tahu bagaimana kita tunggu tanggapannya nanti,” kata Cak Kasan,panggilan akrabnya.
Anggota Dewan dari Komisi….ini menduga, bangunan-bangunan sekolah dalam anggaran APBD ini rata-rata terindikasi kurang layak pengerjaannya.”Termasuk di Mayang yang kuda-kudanya sudah miring, karena Dispendik kurang responsif sehingga diberitahukan ke Polsek,kemudian diberi Police Line,’ sebutnya.
Menyikapi hal ini, pihaknya (DPRD ) akan serius merespon ,sebab permasalanya kualitas yang di kerjakan oleh kontraktual, dengan kualitas yang di lakukan oleh swakelola di nilai sangat jauh sekali.Di harapkan ini menjadi perhatian untuk menjadi evaluasi.”Bagaimana bangunan untuk sekolah entah melalui lelang atau swakelola harus baik,” lanjut Nurhasan.
Robohnya beberapa bangunan atap pada gedung-gedung sekolah dan pemerintah yang terjadi beberapa hari lalu dan di temukanya baja ringan atau galvalum pada bahan baku atap,Dia menyebut,galvalum tidak bisa disalahkan.
Namun, lanjutnya,yang patut disalahkan adalah pemborong-pemborong yang mencari keuntungan sebesar besarnya,dengan mengurangi kualitas galvalum yang mestinya kualitas SNI menjadi tidak SNI.
“Kemudian pekerjaan yang ngawur,serta genteng yang seharusnya pemberdayaan berasal dari genteng-genteng daerah,” ucapnya.(Thr).