Malang, SERU.co.id – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang mencatat sekitar 400 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) periode Januari hingga Agustus. Hingga saat ini, total kematian dari kasus tersebut diperkirakan enam orang. Yaitu diasumsikan 1,75 persen tingkat kematian (Case Fatality Rate).
Hal itu dikatakan langsung oleh Kepala Dinkes Kota Malang, dr Husnul Muarif. Menurutnya, tahun ini jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, untuk kasus DBD di Kota Malang tidak ada peningkatan.
“Case Fatalitynya masih rendah. Itu kalau dibagi seluruh kasus kematian kan masih nol koma sekian (0,0175). Dibanding dengan tahun lalu 2021, ya hampir sama dengan saat ini,” seru Husnul.
Seperti diketahui, untuk Jawa Timur sendiri termasuk dari empat provinsi yang mendapatkan lonjakan kasus DBD tersebut. Namun dikatakan oleh Husnul, untuk Kota Malang bukanlah daerah penyumbang tertinggi dalam kasus tersebut.
“Itu (400 kasus) tidak termasuk penyumbang tertinggi di Jawa Timur. Masih ada daerah Kabupaten/Kota lain yang lebih tinggi dari Kota Malang,” imbuhnya.
Kendati demikian, dirinya tetap menghimbau kepada masyarakat Kota Malang agar tetap waspada terhadap penyakit tersebut. Yaitu dengan gerakan 3M Plus (Menguras, Menutup, Menyikat dan Mendaur Ulang Barang Bekas).
Dinkes Kota Malang juga tetap mewaspadai terhadap adanya lonjakan kasus DBD ini. Hal tersebut juga menjadi kewaspadaan tersendiri seiringnya memasuki musim peralihan.
“Pokoknya bagaimana masyarakat dapat terhindar dari gigitan nyamuk. Dengan 3M itu, jadi bagaimana kita bisa menutup daripada tempat penampungan air, kemudian membersihkan tempat itu. Sehingga di tempat itu harus cepat dilakukan pergantian airnya,” imbau Kepala Dinkes Kota Malang tersebut. (bim/ono)