Malang, SERU.co.id – Tahun ini Kabupaten Malang, terpilih menjadi tempat untuk memperingati Hari Bahasa Isyarat Internasional di Jawa Timur, Minggu (25/9/2022). Kegiatan rutin digelar tiap tahunnya itu guna menunjukkan kepada khalayak luas bahwa mereka yang mempunyai kekurangan juga mempunyai kelebihan.
Ketua Gerakan untuk Kesejahteraan Tuli Indonesia (Gerkatin) Jawa Timur Yuyun mengatakan, kegiatan ini sudah digelar di berbagai wilayah di Jawatimur. Seperi Surabaya, Kota Malang, Jember, Bojonegoro dan berbagai wilayah lainnya, agar masyarakat luas tahu berbagai kelebihan yang mereka miliki meskipun memiliki kekurangan.
“Ini adalah hari kebanggaan teman-teman tuli, karena teman-teman tuli merasa punya hak sama setara dengan orang-orang masyarakat. Jadi masyarat harus tahu bahwa walaupun kita tuli, tapi bisa membuktikan bahwa kami punya kapasitas, kemampuan yang lebih baik, bisa menonjolkan talenta seperti ini,” seru Yuyun, Minggu (25/09/2022).
Dalam kegiatan tersebut, mereka menampilkan berbagai kreatifitas serta karya mereka seperti Fashion show, pantonim, tari-tari serta berbagai karya-karya buatan tangan para anggota.
Wanita asal Kediri tersebut merasa sangat kagum dengan apresiasi para peserta Jawa Timur ini dibandingakan di beberapa daerah lainnya di Indonesia. Karena wilayahnya ini paling banyak peserta yang turun untuk berpartisipasi.
“Kabupaten Malang paling banyak peserta 1200 lebih, bisa 1300 orang. Terus kalau seluruh Indonesian, hari ini juga memperingati tapi seperti di Jawa Timur, hanya 100, 200, 300 paling banyak Jawa Timur, setiap tahun seluruh Indonesia,” paparnya.
Dirinya mengaku kegiatan tersebut mundur yang seharusnya digelar pada 23 September dikarenakan sekalian untuk memperingati juga hari bisu.
Menurut penuturannya, di Jawa Timur mempunyai 20 cabang DPC Gergatin, setiap cabang paling tidak ada 100 orang anggota. Jadi kurang lebih anggota yang tergabung sudah mencapai 2 ribu orang. (ws6/ono)
