Penyewaan Kostum Karnaval Kembali Membaik Setelah Hampir Tiga Tahun Tertidur

fitrah tengah membuat kostum pesanan
fitrah tengah membuat kostum pesanan

Malang, SERU.co.id – Setelah hampir 3 tahun tertidur, usaha pembuatan dan penyewaan kostum karnaval milik Fitrah Firmansyah (42), sudah mulai kembali bangkit. Warga Desa Gondanglegi kulon, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang tersebut mengaku sempat terombang-ambing.

Fitrah mengatakan, mulai bulan Juli 2022 lalu sudah mulai banyak penyewa kostum untuk memeriahkan berbagai kegiatan. Diprediksi, permintaan ini akan bertahan hingga bulan November mendatang. Sampai bulan September ini, dirinya mengaku sudah mengantongi omset hingga Rp75 juta.

Bacaan Lainnya

“Kalau yang bulan ini sekitar Rp75 juta, setelah pandemi ini. Setelah Agustus, sampai sekarang ini dapat kisaran Rp75juta,” seru Fitrah saat dikonfirmasi SERU.co.id di rumahnya, Sabtu (24/9/2022).

Meskipun terpangkas hingga 50 persen penghasilannya saat pandemi, dirinya hanya bisa sabar dan bersyukur. Kini setelah bangkit dan omzet kembali pulih, tentu saja bisa untuk menutupi modal modal selama pandemi. Kini, Fitrahnya juga bisa kembali memberdayakan pemuda sekitar rumahnya.

Ayah dari dua orang anak itu mengaku sebelum pandemi dirinya mempunyai karyawan untuk membantu pekerjaannya. Namun kini dirinya hanya bisa meminta bantuan jika ada garapan.

“Sebelum pandemi dulu ada, kalau saat ini anak-anak main kesini aku minta bantuan, saya kasih,” terangnya.

Dia masih ingat, ketika PPKM diberlakukan dulu, usaha kostumnya pratis berhenti karena berbagai acara dihentikan bahkan dilarang. Sehingga untuk memenuhi kebutuhannya, Fitrah mencoba membuka usaha warung kopi. Namun usaha tersebut tidak berjalan mulus, hanya 3 bulan mereka mengakuinya kemudian gulung tikar.

“Waktu pandemi kemarin coba bikin warung kopi, juga pernah tidak jalan. Ada pesanan tapi tidak banyak, waktu pandemi sempat terombang-ambing aku kemarin,” terangnya.

Di tahun 2019 sebelum pandemi masuk Indonesia, sewa kostum pada bulan Agustus- September bahkan bisa mencapai omzet Rp150 juta.

Ditambah lagi persaingan yang semakin ketat, membuatnya lebih kreatif lagi untuk menciptakan karakter-karakter kostum yang unik dan bagus lagi.

“Pesaingnya sih banyak mbak, bikin kaya gini udah banyak juga, harga juga rusak-rasakan juga banyak. Kalau aku sih kalau rejeki diatur sendiri-sendiri, orang mau kesini ya mau sewa ini silahka, tapi ya harganya segitu,” tuturnya. (ws6/ono)

Pos terkait