Batu, SERU.co.id – Dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) mempengaruhi banyak sektor. Termasuk sektor perhotelan yang turut menunjang kehidupan perekonomian di Kota Batu. Namun, dalam kenaikan BBM ini, perhotelan lebih memilih wait and see untuk menaikkan tarif.
Ketua BPC Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Batu, Sujud Hariadi mengatakan, hotel bukanlah kebutuhan utama, sehingga pihaknya masih melihat dulu dalam beberapa hari kedepan. Pasalnya Hotel masih menimbang supply dan demand kondisi di pasaran.
“Kondisi Hotel masih naik turun. Kalau permintaan naik, harganya juga ikut naik. Begitu pula sebaliknya,” serunya.
Sujud yang juga Direktur PT Selecta Batu itu mengaku, tidak bisa memperkirakan kisaran kenaikan tersebut. Karena kebijakan harga akan ditentukan masing-masing hotel. Namun, pada prinsipnya pengelola Hotel harus beradaptasi dengan harga-harga baru di pasaran.
Sementara itu, Public Relation Manager The Singhasari Resort, Dondik Susanto mengatakan, lambat laun kenaikan harga hotel pasti akan terjadi. Namun, kenaikan itu tidak terjadi sekarang. Kenaikan juga belum terasa karena masih menggunakan stok barang dari harga lama.
“Saat hotel membutuhkan stok-stok baru, otomatis akan mengikuti. Mungkin 2 atau 3 minggu kita bisa memetakan mana saja kebutuhan yang mengalamai kenaikan,” ucapnya.
Senada dengan Ketua PHRI, Dondik, sapaan akrabnya menjelaskan, harga hotel tergantung pada supply dan demand, seperti pada harga tiket pesawat. Jika demand atau permintaan tinggi, maka harga naik. Namun, jika permintaan turun maka harga ikut turun. (dik/mzm)
Baca juga:
- Seluruh Jemaah Haji Indonesia Tiba di Makkah, Siap Jalani Wakuf di Arafah
- Satu WNI Meninggal di Gurun Makkah, Dua Lainnya Diselamatkan Usai Coba Masuk Secara Ilegal
- 541 Atlet KONI Kota Batu Lolos Mengikuti Porprov IX Jatim 2025
- KONI Batu Bakar Semangat Tanding Atlet Lewat Character Building
- Pemkot Malang Tak Kuasa Hadapi Alih Fungsi Lahan Pertanian Terdesak Perumahan