Ketiga, Wakil Ketua Umum PBNU tersebut menyebutkan, yaitu tantangan mengenai asesmen. Menurutnya, saat ini pemerintah terus menerus memperbaiki proses dan kualitas asesmen tersebut. Pentingnya asesmen sendiri yaitu sebagai barometer keberhasilan suatu sistem pendidikan.
“Asesmen yang baik adalah penilaian yang benar-benar menunjukkan kemajuan dan perkembangan seorang murid dengan jujur,” tegas Prof Nizar.
Menyikapi ketiga tantangan tersebut, maka sudah sepatutnya LP Maarif menyiapkan langkah-langkah strategis dengan menyusun program kegiatan yang tangguh. Dimana program tersebut harus prospektif dan adaptif.
“Salah satu caranya yaitu dengan sistem sekolah zonasi berkaitan dengan sekolah unggulan. Dimana di satu wilayah terkait harus ada unggulan masing-masing,” pungkasnya.
Dalam pembukaan Rakernas LP Maarif NU tersebut juga turut dihadiri oleh berbagai pimpinan struktural NU, yaitu Ketua PWNU Jawa Timur, KH Marzuki Mustamar, Ketua LP Maarif NU PBNU, Prof Muhammad Ali Ramdhani, Ketua LP Maarif NU Jawa Timur, KH Shodiq Askandar, dan Rektor Unisma, Prof Maskuri. (bim/mzm)
Baca juga:
- Pemeran Encuy di Serial Preman Pensiun Ditemukan Meninggal Gantung Diri di Rumahnya
- Lupa Matikan Kompor, Dua Rumah Warga di Bantur Habis Dilalap Api
- Gerakan Pangan Murah Solusi Pemkot Malang Stabilkan Harga dan Stok Bahan Pokok
- Babinsa Kedungkandang Monitoring Aktivitas Pertanian dan Penggilingan Padi Arjowinangun
- Babinsa Mergosono Berikan Pembekalan Peran RT RW dalam Keamanan Lingkungan Berbasis Masyarakat