Malang, SERU.co.id – Kenaikan harga telur ayam terjadi di berbagai daerah, seperti halnya di Kota Malang. Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Koperasi dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang harga telur pada, Kamis (25/8/2022) yaitu Rp29 ribu perkilogram.
Analis Perdagangan Diskopindag Kota Malang, Eka Wilantari mengatakan, kenaikan harga telur tersebut merata dan terjadi di berbagai daerah. Menurutnya, kenaikan harga telur tersebut melebihi dari Harga Eceran Tertinggi (HET) yaitu Rp24 ribu perkilogram, sesuai dengan Permendag No 7 Tahun 2020 Tentang Harga Acuan Pembelian di Tingkat Petani dan Harga Acuan Penjualan di Tingkat Konsumen.
“Naiknya sudah mulai akhir bulan Juli kemarin. Sempat turun sebentar cuman naik lagi. Turunnya di angka Rp20 ribuan, pokoknya di bawah HET,” seru Eka, saat dikonfirmasi, Kamis (25/8/2022).
Berdasarkan pantauan di lapangan, faktor utamanya yaitu harga pakan untuk ayam sendiri masih mahal. Hal ini setelah ditelusuri di berbagai pihak peternak, dimana para peternak banyak mengeluhkan terkait harga pakan yang meroket.
“Faktor pakannya yang masih mahal, kapan hari kita juga sempat Bimtek tentang hal itu. Keluhannya peternak itu di harga pakan yang masih tinggi, jadi faktor utamanya ya itu,” imbuhnya.
Mengenai hal tersebut, pihaknya telah melakukan beberapa upaya untuk mengontrol pergerakan harga telur. Upaya yang telah dilakukan oleh Diskopindag Kota Malang yaitu berkoordinasi dengan dinas terkait untuk mengintervensi harga pakan di pasaran.
Lebih lanjut, Eka juga menuturkan, jika distribusi dan ketersediaan pasokan telur di Kota Malang masih dalam kondisi aman. Tak hanya telur, sejumlah komoditas lainnya juga terbilang masih aman di pasar.