Kurangi Genangan Kawasan Jalan S Parman, Pemkot Lakukan Pengerukan Saluran Purwantoro

proses pegerukan sedimen kawasan jalan letjen1
proses pegerukan sedimen kawasan jalan letjen1

Malang, SERU.co.id – Untuk mengurangi genangan air ketika hujan di Kawasan Jalan Letjen S Parman,  Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Pemkot Malang melakukan pengerukan saluran Purwantoro, atau tepatnya sekitar 100 meter utara Hotel Atria. Dalam kegiatan itu, diterjunkan belasan anggota Satgas drainase berikut satu unit excavator.

Plt. Kepala DPUPRPKP Kota Malang, Ir. Diah Ayu Kusumadewi jelaskan, pihaknya menargetkan pengangkutan sedimen dari saluran di Purwantoro ini, rampung dalam tiga atau empat hari kedepan.

Bacaan Lainnya

“Kita harapkan secepat mungkin, tiga empat hari perkiraan kami dengan estimasi panjang yang kita keruk 50 – 100 meter. Harapan kami, ini bisa mengurangi risiko genangan atau banjir di sekitar Jalan S Parman, yang cukup sering terjadi pada waktu-waktu terdahulu”, seru Diah.

Dirinya menambalkan, rata-rata lokasi yang digarap satgas sudah cukup lama tidak tersentuh penanganan.

“Di Purwantoro ini, belum pernah dikeruk. Makanya banyak juga ini perkiraan sedimen yang harus dinaikkan”, terang Diah.

Sejauh ini Pemkot Malang, telah merampungkan penanganan di saluran sekitar Jalan Tenaga. Dengan kedalaman kurang lebih 50 centimeter atau sekitar 90 meter kubik sedimen

Adapun total sedimen dan sampah yang sudah dikeruk dari ketigabelas lokasi, lebih kurang mencapai 1.000 meter kubik. Dengan rata-rata kedalaman saluran yang berhasil dinormalisasi, antara 80 sampai dengan 130 centimeter.

Di tempat yang terpisah Wali Kota Malang, Sutiaji menerangkan, ini adalah upaya untuk  meningkatkan kinerja pemrintah dalam langkah mengurangi risiko bencana, seperti banjir dan genangan tentu memerlukan kesadaran bersama. 

“Kami rencanakan tambah alat berat 2 unit di P-APBD 2022, untuk mempercepat proses yang sekarang dilakukan DPUPRPKP.  Tapi tentu butuh partisipasi masyarakat, untuk tidak membuang sampah dan sedimen ke sungai yang menjadi sumber kehidupan kita,” jelas Sutiaji, dengan penuh harap. (ws6/ono)

disclaimer

Pos terkait