Malang, SERU.co.id – Bermodalkan kepedulian, masyarakat RT02/RW01, Desa Pakisaji, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang yang tergabung dalam Kaliku (Kelompok aktivis lingkungan Hidup dan Pelataran Budaya) menyulap sungai anak Metro menjadi bersih, nyaman dan kerap kali sebagai lokasi berbagai acara.
Ketua RT02/RW01, Desa Pakisaji, Mashudi (58) menjelaskan, sebelumnya banyak sampah-sampah yang dibuang oleh masyarakat kedalam sungai. Kemudian dari kepedulian masyarakat tanpa ada perintah dari manapun, membuat volume sampah di sana menjadi berkurang.
“Keadaan sungai ini sangat-sangat kotor, ada sampah, penuh dengan sampah, teman-teman ambil itu yang ada di sungai diambil ditumpuk di sini, kegiatan itu mandiri dari kelompok masyarakat, jadi tidak ada yang menyuruh,” seru Mashudi.
Di hadapan SERU.co.id, Mashudi juga menjelaskan, dari hal tersebut seluruh elemen yakni pemerintah desa, TNI dan juga Polŕjuga ikut membantu. Kerja keras mereka semakin berbuah manis, pembangunan sungai tersebut juga mendapatkan CSR (Corporate social responsibility) dari salah satu bank.
Mashudi mengaku, kegiatan tersebut bertujuan untuk mengurangi sampah yang dibuang ke aliran sungai.
“Untuk meminimalisir sampah yang ada di sungai, kalau kita membersihkan kita gak biasa. Karena sungai ini berhulu hingga Kebonagung, jadi harapan kita masyarakat tidak lagi membuang sampah ke sungai,” harapnya.
Dengan kegiatan ini harapannya masyarakat yang membuang ataupun berlangganan membuang sampahnya ke sungai jadi malu, dengam kondisi sungai yang sudah bersih.
Meskipun belum optimal, namun upaya mereka sudah berhasil menular di salah satu wilayah yang dilalui aliran sungai anak metro tersebut.
“Alhamdulillah sudah menular ke masyarakat seperti di Ngenengan, berdiri kelompok masyarakat yang nanya Kelopo Doyong, sama kegiatannya observasi sungai,” terang bangga.
Melihat sungai yang berseh juga memikat Dinas Perikanan Kabupaten Malang untuk memberikan bantuan berupa keramba, beserta ikan dan juga pakannya.
“Kita adakalanya nggak minta, keramba dari Dinas Perikanan dikasih keramba, dikasih ikannya, dikasih pakannya juga, namun ini namanya sungai kadang-kadang banjir, kadang-kadang mati, jadi kalau untuk keberhasilan ya belum berhasil,” paparnya.
Ketua Kaliku Sugeng Widodo (41) mengatakan, lokasi aliran sungai yang sudah bersih ini sering kali dimanfaatkan sebagai lokasi berbagai kegiatan.
“Di sini termasuk ada pertunjukan seni, perpisahan sekolah dasar, juga pernah disini gathering dari temen-temen komunitas juga. Dari dinas-dinas yang ada di kecamatan juga berkegiatan disini,” jelasnya.
Selain tempat, para tamu juga diwajibkan memesan makanan untuk pelengkap acara kepada warga masyarakat. Sehingga, dampak positif yang ditimbulkan juga dapat memberdayakan masyarakat sekitar sungai.
“Untuk menu makanan kita wajib untuk memesan di anggota. Artinya untuk pemberdayaan temen-temen, kasian kan, artinya setiap setelah kegiatan kita ditinggalkan sampah biar temen-temen membersihkan, nggak kosongan gitu lo mbak,” pungkasnya. (ws6/ono)