Polisi Diminta Awasi Ketat Jelang Pilkades
Batu, SERU.co.id – Pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak di 5 desa di Kota Batu Jawa Timur pada 28 Agustus mendatang diyakini akan berjalan damai, tertib, aman dan lancar. Meski demikian, potensi adanya tindakan kecurangan maupun perjudian menjadi hal yang patut diwaspadai.
“Praktik kecurangan yang dilakukan oleh sejumlah oknum yang tidak bertanggungjawab masih berpotensi terjadi, mulai dari perjudian hingga money politics. Itulah yang perlu menjadi perhatian,” kata Sudarno, Koordinator Pengaduan Publik Malang Raya, Kamis (17/8/2022).
Oleh karena itu, lanjut dia, pihak aparat penegak hukum atau masyarakat harus meningkatkan kepeduliannya dalam mencegah praktik kecurangan ataupun perjudian. Dalam hal ini polisi yang lebih intensif melihat perkembangan dalam kontes ini.
Paling tidak dengan upaya peningkatan seperti ini akan meminimalisir perjudian. Karena perjudian ini akan menciderai proses demokrasi yang tengah ditegakkan. Perjudian atau money politik yang meminta memilih salah satu calon, secara pasti akan mempengaruhi proses pemilihan yang fair.
“Pastinya untuk menciptakan iklim yang bersih dari praktek kecurangan seperti itu membutuhkan kerja keras semua pihak. Apalagi kecurangan itu jika dilakukan oleh calon kepala desa dengan bermain money politik, bisa dimungkinkan akan berdampak dengan kelanjutan untuk mencari ganti modal sebelumnya,” tandasnya.
Ia menegaskan, jika ditemukan pelanggaran hukum berat dalam pilkades, baik dilakukan oleh tim sukses, calon kades, maupun warga, jangan segan dilakukan penegakan hukum sesuai peraturan yang berlaku.
“Jika calon kades terbukti melakukan pelanggaran hukum, langsung saja didiskualifikasi atau dicoret,” tegasnya.
Diketahui, Pemerintah Kota Batu telah menetapkan para calon kades yang akan bertarung dalam pemilihan kepala desa serentak pada 2022. Ada 20 nama yang telah lolos dan mendapatkan nomor urut.
Dari Desa Sumber Brantas, nomor urut 1 atas nama Sunaryo, nomor 2 Suliono, nomor 3 Suwito, dan nomor 4 Saniman. Di Sumbergondo, nomor urut 1 atas nama Yoyok Pudji Purnomo, nomor 2 Sutrisno, nomor 3 Riyanto, dan nomor 4 Hadi Purwanto.
Di Bulukerto hanya terdapat dua calon yang berhadapan, yakni nomor urut 1 Suwantoro dan nomor 2 Suhermawan. Di Pandanrejo nomor urut 1 atas nama Lutfi Ani Masrufah nomor 2 Hasan Bisri, nomor 3 Asep Abianto, nomor 4 Abdul Manan, dan nomor 5 Sukisyanto.
Di Pesanggrahan nomor urut 1 atas nama Imam Wahyudi, nomor 2 Moestari, nomor 3 Sugeng Subagya, nomor 4 Sutarno dan nomor 5 Rosihan. Dari 20 calon kepala desa, tiga kepala desa merupakan petahana. Mereka adalah Imam Wahyudi, Abdul Manan dan Suwantoro.
Mengacu pada Pasal 45 Permendagri Nomor 112 tahun 2014 tentang Pilkades, ketiga petahana itu diharuskan cuti sejak ditetapkan calon kepala desa.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Batu, Aditya Prasaja menerangkan, secara keseluruhan ada lima desa di Kota Batu yang menggelar Pilkades serentak.
Satu desa berada di wilayah Kecamatan Batu, yakni Desa Pesanggrahan. Empat desa berada di wilayah Kecamatan Bumiaji. Meliputi Desa Pandanrejo, Desa Bulukerto, Desa Sumbergondo dan Desa Sumber Brantas.
Menyambut Pilkades serentak ini, Pemkot Batu mengimbau agar masyarakat yang memilih hak pilih turut serta menyalurkan pilihannya. Pemkot Batu juga mengajak agar masyarakat menjaga ketertiban. Aditya mengatakan, sejauh ini tidak ada konflik sepanjang proses administrasi hingga tes.
“Bersyukur tidak ada dinamika konflik karena semua tahapan dilakukan melalui dialog terbuka dan dalam nuansa kekeluargaan,” ungkapnya.
Total daftar pemilih tetap (DPT) di lima desa peserta pilkades serentak sebanyak 26.830 pemilih. Rinciannya Desa Pandanrejo sebanyak 4.610 pemilih, Desa Pesanggrahan sebanyak 9.736 pemilih, Desa Bulukerto sebanyak 4.949 pemilih, Desa Sumbergondo sebanyak 3.253 pemilih. Serta Desa Sumber Brantas sebanyak 3.535 pemilih.
Jumlah DPT tiap desa menentukan besaran anggaran yang akan dikucurkan Pemkot Batu. Dari segi anggaran, Pemkot Batu menyediakan bantuan keuangan khusus (BKK) senilai Rp 850 juta untuk mendukung pelaksanaan pilkades serentak di lima desa. Selain itu, dialokasikan pula anggaran senilai Rp 350 juta dari APBD. (red/ono)