Ribuan Siswa MTsN 1 Kota Malang Antusias Tauladani Kisah Perjuangan Pahlawan

siswa menyimak kisah perjuangan para pahlawan
Para siswa-siswi MTsN 1 Kota Malang menyimak kisah perjuangan para pahlawan merebut kemerdekaan RI. (rhd)

Menurutnya, anak muda Indonesia diharapkan menghargai kulturnya, menghargai para pahlawan pendiri bangsa Indonesia ini, dan menghargai lainnya. Setidaknya mereka bisa sadar bahwa semua tidak bisa instan dan pinginnya serba ada. Namun harus dipahami arti sebuah proses dan perjuangan, seperti berdirinya negara ini.

“Karena nantinya anak-anak sebagai calon pemimpin bangsa, maka mulai harus diisi yang sesuai dengan peradaban bangsa Indonesia. Bangga dengan bangsa sendiri karena budaya kita sebenarnya banyak, sehingga tidak perlu berlebihan meninggikan budaya bangsa lain daripada bangsa Indonesia sendiri, ” ucap Soekirno.

Bacaan Lainnya

Dicontohkannya pula pada jaman dulu, anak-anak seusia siswa ini sudah turut berpartisipasi dalam meraih kemerdekaan RI. Sembari berkeliling menjajakan dagangannya, mereka turut berpartisipasi dengan melihat kekuatan musuh dan dilaporkan kepada para pejuang. Sehingga para pejuang dapat melumpuhkan secara efektif dan efisien pasukan penjajah, serta menguasai senjata berat milik penjajah.

Antusias para siswa MTsN 1 Kota Malang, dengan bertanya langsung kepada anggota LVRI Kota Malang. (rhd)

“Anak-anak jaman tersebut berkeliling menawarkan dagangannya. Dari hasil pengamatannnya, kemudian mereka melaporkan kepada para pejuang, agar bisa segera menyerang secara tepat,” tandas Soekirno.

Terkait upacara HUT ke-77 Republik Indonesia, tak hanya diikuti oleh warga MTsN 1 Kota Malang. Namun juga diikuti pula oleh MIN 1, MAN 2 dan Kemenag Kota Malang. Dalam kesempatan tersebut, Kepala Kemenag Kota Malang memberikan penghargaan pada Qoryah Sakinah, Sukun.

Upacara HUT ke-77 RI, diikuti 1.132 siswa MTsN 1 Kota Malang, 120 orang guru dan staf MTsN 1 Kota Malang, 139 orang guru dan staf MIN 1 Kota Malang, serta 130 orang karyawan dan pengawas Kemenag. (rhd)

Pos terkait