Selanjutnya, para veteran ini menyampaikan kisah perjuangan dalam merebut kemerdekaan Republik Indonesia. Ditutup dengan persembahan penampilan dan doa para siswa kepada para pahlawan.
“Harapannya, dapat membangkitkan semangat juang siswa sebagaimana dicontohkan para pejuang. Pasalnya, penjajahan jaman sekarang wujudnya berbeda, seperti permasalahan ekonomi yang harus diraih dengan pengorbanan maksimal,” jelas Waka Kesiswaan MTsN 1 Kota Malang, Lailatul Chusniah, SPd, MPd.
Menurut wanita yang akrab disapa Lely ini menyampaikan, perjuangan tidak pernah berhenti, namun terus berlanjut dalam bentuk lain. Sebagai pelajar, tentunya mengisi kemerdekaan dengan berpestasi di berbagai jenjang.
“Anak-anak bisa mendapatkan pengalaman dari cerita langsung para pahlawan, serta hikmah dan arti perjuangan yang bisa dipetik langsung dari pahlawan. Sebab anak-anak ini adalah anak yang menjadi tanggung jawab kita sebagai generasi penerus yang bisa kita unggulkan di masa mendatang,” tandasnya, didampingi Kahumas Umar.
Dalam kesempatan itu, Kabag Min LVRI Cabang Malang bidang JSN 45, Peltu (Purn) Soekirno mengatakan, Kemerdekaan Republik Indonesia diraih dengan pengorbanan cukup banyak nyawa dari para pejuang. Sementara saat ini, anak-anak jaman sekarang telah tergradasi oleh kemajuan teknologi yang sangat cepat melalui handphone.
“Kita harus mencontoh Jepang, dimana Jepang pernah menguasai dunia, namun juga pernah menyerah karena bom atom. Dan saat ini, meski Jepang telah maju, namun masyarakat masih tetap bangga kepada negaranya karena aturan-aturan yang ada,” beber Soekirno, didampingi anggota LVRI lain, Mudji.
