Malang, SERU.co.id – Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang, angka inflasi di Kota Malang mengalami kenaikan di Bulan Juli. Dimana angka inflasi tersebut tercatat sebesar 0,76 persen lebih besar dari bulan sebelumnya yaitu 0,61 persen.
Kendati angka inflasi di Kota Malang mengalami kenaikan, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kota Malang tetap optimis dan konsisten dalam menjaga stabilitas harga komoditas. Seperti yang diketahui, jika angka inflasi di bulan tersebut ditopang oleh peningkatan inflasi dari seluruh kelompok pengeluaran.
“Tiga kelompok pengeluaran penyumbang inflasi terbesar yakni kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran dengan andil 0,21 persen. Transportasi 0,15 persen dan kelompok makanan, minuman dan tembakau 0,15 persen,” seru Kepala Perwakilan BI Malang, Samsun Hadi, Jumat (5/8/2022).
Samsun Hadi juga mengungkapkan, lima komoditas yang menjadi inflasi terbesar yaitu tarif uang pendidikan SMA dengan andil 0,12 persen, angkutan udara 0,12 persen, kue kering berminyak 0,10 persen, bawang merah 0,10 persen, dan cabai merah 0,05 persen.
“Kenaikan tarif uang sekolah SMA seiring dimulainya tahun ajaran baru pada bulan Juli dimana pendidikan tingkat SMA mulai dikenakan biaya. Sementara pendidikan di tingkat SD dan SMP Negeri masih digratiskan oleh pemerintah,” imbuhnya.
Diungkapkan juga olehnya, untuk kenaikan harga bawang merah dan cabai rawit disebablan hasil pananen di sejumlah daerah penghasil utama di Jawa Timur mengalami penurunan. Sehingga faktor risiko pendorong inflasi seperti kenaikan harga berbagai komoditas impor di tengah kenaikan permintaan seiring meningkatnya mobilitas masih perlu diwaspadai.
“Selain itu, kenaikan harga bawang merah dipicu harga bibit bawang merah di pasaran yang tinggi,” ujar Kepala Perwakilan BI Malang tersebut.