Akibat Covid-19, Obat Rp500 Juta Terbuang Sia-sia

Salah satu jenis obat atau vitamin yang terbuang. (ist) - Akibat Covid-19, Obat Rp500 Juta Terbuang Sia-sia
Salah satu jenis obat atau vitamin yang terbuang. (ist)

Batu, SERU.co.id – Pandemi covid-19 telah membuat obat yang tersimpan di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batu kedaluwarsa dan tidak bisa dipakai. Jumlahnya pun sangat besar, diperkirakan mencapai sekitar Rp500 juta rupiah. Pemicunya akibat proses distribusi obat yang tertunda.

Kepala Bidang Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan Batu, dr Icang Sarazzin mengatakan,  jenis obat yang terlanjur expired date diperuntukkan pada beberapa program khusus. Salah satunya, tablet zat besi atau FE yang seharusnya dibagikan untuk program keputrian. Program ini diperuntukkan bagi siswi SMP dan SMA.

Bacaan Lainnya

“Seharusnya Dinkes membagikan tablet FE atau zat besi untuk siswa perempuan sebanyak dua kali dalam satu tahun. Namun karena terhalang pandemi covid-19, menyebabkan seluruh siswa belajar secara online. Sehingga pembagian obat tersebut tak bisa dilakukan,” seru dr Icang, sapaan akrabnya.

Dokter Icang menjelaskan, dalam setahun,  memang selalu ada obat yang kedaluwarsa. Namun nilainya tidak sampai ratusan juta. Biasanya hanya kisaran belasan juta saja. 

“Tapi saat ini nominal yang kedaluwarsa sangat banyak akibat pandemi,” jelasnya.

Tak hanya karena program yang tidak jalan, namun banyaknya obat kedaluwarsa juga diakibatkan ketakutan orang datang ke faskes saat mengganasnya covid-19. Sehingga penggunaan obat juga lebih sedikit.

“Kondisi ini tidak hanya dialami Dinkes Batu saja, namun juga pada Dinkes di daerah lain,” timpalnya.

Kabid Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan, dr Icang Sarazzin. (ist)

Pos terkait