Cak Ngowos, sapaan akrabnya mengatakan, patung yang dibuat komunitasnya lebih mengandung unsur sosialisasi kepada masyarakat. Pesan yang disampaikan adalah, sampah bisa dipergunakan dan bisa dipilah. Dengan demikian, istilah pilah sampah dari rumah bukan hanya jadi ucapan dan tulisan saja.
“Tapi ini kita tindak lanjuti oleh masyarakat. inilah contohnya,” ungkapnya.
Sementara itu, Manager pemasaran Kaliwatu Rafting, Wawan Darmawan yang juga ditemui di lapangan mengaku ikut serta dalam kegiatan peduli sampah ini. Patung yang dibuat operator wisata arung jeram di kawasan Pandanrejo ini berbentuk seorang manusia yang sedang memikul perahu rafting lengkap dengan dayungnya. Diakui pihaknya sengaja membuat patung dengan model seperti itu, sekaligus bertujuan untuk promosi wisata rafting tempatnya.
“Ya karena tempat kami adalah wisata rafting, sengaja kami buat patung manusia yang sedang memikul perahu seakan-akan baru keluar dari sungai,” pungkasnya. (dik/mzm)
Baca juga:
- Diduga Peras Kades, Oknum LSM dan PNS Terjaring OTT Polisi
- Puasa Arafah: Sehari Menggugurkan Dosa Dua Tahun
- Pertamina Salurkan 1,5 Juta Tabung LPG di Jawa Timur Jelang Iduladha
- DPRD Kota Malang Soroti Rencana Pembangunan Gedung Parkir Kayutangan dan Nasib Jukir
- Wali Kota Target Kickboxing Kota Malang Raih Delapan Emas di Porprov IX Jatim 2025