Saksi Bisu Perantauan Laksamana Cheng Ho, Kelenteng Sam Poo Kong

Saksi Bisu Perantauan Laksamana Cheng Ho, Kelenteng Sam Poo Kong
Saksi Bisu Perantauan Laksamana Cheng Ho, Kelenteng Sam Poo Kong.
Stella Nuri Putri
Ilmu Komunikasi – Universitas Muhammadiyah Malang (UMM)

Semarang adalah kota yang tidak terlepas dari percampuran budaya  tiongkok, sama hal nya dengan  Kelenteng Sam Poo Kong, bangunan ini yang terletak di pesisir utara Jawa Tengah yang di bangun guna untuk menyegani Laksamana Cheng Ho, selain itu bangunan bersejarah ini juga berperan sebagai tempat ibadah dan tempat wisata, para wisatawan bisa beribadah dan mengabadikan moment dan menikmati suasan kelenteng.

Tak asing jika bangunan ini memiliki nama yang berunsur China karena Keleteng ini merupakan ibadahnya penganut agama Khonghucu, yang mayoritas nya penduduknya adalah ketuunan China. Akan tetapi nama Kelenteng Sam Poo Kong memiliki arti Goa Tiga Orang Sakti. Maka dari itu mengapa Kelenteng ini seringkali disebut Gedung Batu, dikarenakan memang Kelenteng ini terletak di sebuah goa bukit batu besar.

Bacaan Lainnya

Penduduk Tionghoa sudah melakukan perjalanan ke seluruh dunia. Salah satu kawasan yang di datangi adalah Nusantara. Sampai saat ini, sisa peninggalan  peralanan penduduk Tionghoa  sudah melekat pada kelenteng kelenteng lainnya yang berada di seluruh kota yang ada di Indonesia seperti semarang salah satunya yaitu Kelenteng Sam Poo Kong. Di kelenteng ada banyak sekali sisa sisa peninggalan para penduduk Tionghoa saat melakukan perjalanan ke seluruh dunia, serta ada salah satu patung Lakasamana Cheng Ho dan diyakini patung Laksamana Cheng Ho yang diyakini terbesar di Asia Tenggara.

Menurut sisa sisa peninggalan yang ada di Kelenteng Sam Poo Kong itu , Cheng Ho adalah seorang laksamana yang menganut agama islam. Tepat pada tahun 1416 ia terdesak untuk berlabuh di sebuah pelabuhan dikarenakan pengemudinya kapalnya ,Wang Jing Hong, mengalami sakit parah. Maka dari itu, merekaa terpaksa menetap untuk sementara waktu. Saat mereka memutuskan di tempat itu mereka berehat di sebuah goa batu yang bertempat dibukit Simongan. Dan di tempat itu pun sang pengemudi kapalnya Wang Jing Hong diberi obat sehingga perlahhan lahan ia kembali pulih. Setelah semua nya membaik dan Wang Jing Hong pun sudah sembuh, lalu Laksamana Cheng Ho melanjutkan kembali perjalanannya untuk berlayar dan berdelegasi perdagangan serta perdamaian nya. Sementara Wang Jing Hong menetap di Goa Batu yang berada di bukit Simonga.

Semasa ia tinggal disana, Wang Jing Hong berteman karib dengan para penduduk peribumi yang juga tinggal disana. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya Wang Jing Hong mencari nafkah dan bercocok tanam. Hingga akhirnya wilayah tersebut mengalami kemajuan sehingga berkembang dengan pesat. Akan teapi ia tak lupa begitu saja dengan jasa sang pemimpinnya itu yang telah merawatnya hingga sembuh, Alhasil ia membangun patung Cheng Ho di goa batu itu.

Tidak heran jika banyak para wisatawan yang datang berkunjung ke kelenteng Sam Poo Kong ini karena memiliki daya tarik tersendiri  seperti bisa mendapatkan spot foto yang unik selain itu agar lebih mendapatkan hasil foto yang lebih memuaskan kita juga bisa menyewa baju adat Tionghoa               

Goa Batu, merupakan keindahan yang memiliki  bangunan, bisa dikatakan bangunan utama dari   kelenteng. Dan di dalam  satu kompleks itu terdapat beberapa kelenteng lainnya seperti Kelenteng Dewa Bumi, Kelenteng ini seringkali digunakan beribadah kepada Tuhan atau langit dan selain itu kepada Tei (Dewa Bumi). Dan masih banyak lagi tempat yang dapat dikunjungi di sekitar Kelenteng Sam Poo Kong.

Pos terkait