Batu, SERU.co.id – Komisi C DPRD Batu buka suara terkait masih kecilnya serapan anggaran dari APBD Pemkot Batu. Diketahui, rata-rata serapan anggaran masih sekitar 25 persen. Dewan mengkhawatirkan, rendahnya serapan bisa menjadi pemicu Silpa (sisa lebih pembiayaan anggaran) anggaran.
Anggota Komisi C DPRD Kota Batu, Didik Machmud mengatakan, angka 25 persen serapan anggaran sangatlah kecil. Anggaran yang ada harus dimaksimalkan secepat mungkin. Mengingat tahun 2022 tinggal lima bulan lagi.
“Penyerapan masing-masing OPD masih 25 persen itu sangat kecil. Karena itu kami harap tiap OPD bisa memaksimalkan penyerapan anggaran melalui jalannya program yang sudah disusun. Kalau nggak nanti bakal berakhir silpa,” serunya.
Didik, sapaan akrabnya menjelaskan, jika program yang sebelumnya sudah disusun tidak juga dijalankan, bisa dipastikan terjadi Silpa yang lebih tinggi. Tahun 2021 lalu, Silpa anggaran mencapai Rp 233 miliar. Didik juga menegaskan, Terjadinya Silpa anggaran bisa merugikan warga Batu.
“Silpa akan berdampak pada masyarakat yang tak menikmati hasil pembangunan dan program yang seharusnya diperuntukkan bagi mereka,” tegasnya.
Sementara itu Kabid Perbendaharaan dan Akuntansi Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD), Arie Chrisdiyanto menuturkan, APBD di Kota Batu tahun 2022 sebanyak Rp 1,1 triliun. Ia pun membenarkan, saat ini yang terserap masih 25,46 persen atau Rp 292,1 miliar. Serapan anggaran yang masih relatif rendah adalah Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) serta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Batu. (dik/mzm)
Baca juga:
- Polres Batu Gelar Salat Ghaib, Doakan Ratusan Korban Tragedi Banjir Bandang Sumatra
- WNA Asal China Penabrak Mahasiswi hingga Meninggal di Semarang Belum Ditahan Polisi
- ‘NGALAMALANG: Sound of Humanity’ Galang Solidaritas Kemanusiaan untuk Sumatera
- Gelaran Kepandjen Djaman Mbiyen Dongkrak UMKM dan Kenalkan Tradisi Asli Kabupaten Malang
- FoRDESI Desak Evaluasi Menteri Terkait Tragedi Bencana Sumatera–Aceh, Ada Salah Kelola Hutan








