Malang, SERU.co.id – Mendekati momentum Hari Raya Idul Adha 2022, wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) masih menjadi persoalan yang dikhawatirkan di sejumlah kalangan masyarakat. Menghadapi hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang tidak henti-hentinya untuk memberikan edukasi kepada masyarakat.
Pada kesempatan ini, Dispangtan Kota Malang memberikan sosialisasi penanganan wabah PMK bersama dengan para akademisi dan tokoh agama dari organisasi keislaman di Kota Malang, Minggu (3/7/2022). Tidak hanya itu, dalam sosialisasi tersebut juga turut dibahas hal-hal yang perlu diperhatikan dalam proses penyembelihan kurban selama wabah PMK.
“Ini sangat penting, kita juga melakukan sosialisasi ini sejak tanggal 12 Juni kemarin. Kemarin kita juga memberikan sosialisasi dengan LP2M UIN Malang, terkait bagaimana penyembelihan pada masa PMK,” seru Kepala Bidang Kesehatan Dispangtan Kota Malang, drh Anton Pramujiono.
Anton juga mengatakan, kegiatan sosialisasi tersebut tujuannya yaitu memberikan pemahaman dalam menghadapi wabah PMK. Dirinya juga berharap, dalam menyambut Iduladha tahun ini, tentunya masyarakat dapat melaksanakannya dengan lancar dan baik.
“Intinya PMK ini tidak menular ke manusia. Yang penting cara memasak daging hewan kurbannya nanti harus direbus selama 30 menit, dengan suhu 70 derajat. Termasuk bagian kepala, jeroan, dan kaki,” jelasnya.
Selain itu, dia menambahkan, atas adanya wabah PMK tentunya membuat masyarakat lebih awas terhadap kondisi dan kesejahteraan hewan. Menurutnya, perlu dilakukan perhatian-perhatian khusus seperti menjaga kebersihan kandang dengan disinfektan dan pemberian vitamin.
“Wabah PMK ini sama persis dengan pandemi Covid-19. Disini juga harus menjaga protokol kesehatan bagi hewan, bukan hanya untuk manusia saja,” lanjut Anton.