Posisi Duduk Arca Dwarapala Menjadi Teka-teki Sejarah

Proses ekskavasi atau penggalian Arca Dwarapala. (ist) - Posisi Duduk Arca Dwarapala Menjadi Teka-teki Sejarah
Proses ekskavasi atau penggalian Arca Dwarapala. (ist)

Malang, SERU.co.id – Petugas Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur, akhirnya melakukan proses ekskavasi atau penggalian Arca Dwarapala di Kelurahan Candirenggo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Hal ini dilakukan karena ada yang mengganjal dengan posisi dan arah hadap arca tersebut.

Pamong Budaya Ahli Madya BPCB Jawa Timur, Andi Muhammad Said menjelaskan, terdapat keganjilan pada posisi arah hadap kedua arca  tersebut. Urutan arah hadap sepasang arca itu, tidak dengan konsep bangunan Hindu Buddha pada umumnya. Nantinya hasil dari penelitian yang dilakukan selama 10 hari ini, akan berpengaruh terhadap narasi yang akan dibuat terkait penafsiran yang baru. 

Bacaan Lainnya

“Yang kita jadikan dasar adalah konsep Hindu ataupun Buddha, ya kan ini kota Hindu, Buddha ya kan?. Nah konsepnya dengan Dwarapa itu apa,” seru Andi Muhammad Said.

Andi juga mengatakan, bahwa pada umumnya  Arca Dwarapala ini berfungsi sebagai penjaga gapura atau gerbang. Jika mengikuti konsep Hindu arca itu akan saling berhadapan dan jika Buddha akan menghadap ke jalan. Namun menurut mereka arca Dwarapala ini memiliki posisi yang tidak sejajar. 

“Kami bertanya-tanya kalau posisinya begini fungsinya menjaga apa, menjaga Candi Singosari atau penjaga Kedaton?,” ujar Andi.

Dalam ekskavasi untuk mengubah posisi ini mereka menemukan berupa batuan jenis adesit, yang diduga adalah bagian dari gapura. Selain keanehan pada arah hadap, juga terdapat keganjilan pada posisi duduk arca tersebut.

Mereka mengaku bahwa pihak BPCB memiliki sketsa Peta Belanda, yang mencakup tujuh candi di kawasan tersebut. Namun dari pada itu tidak ada yang mengabarkan atau menjelaskan arca Dwarapala yang sedang mereka teliti ini.

Pos terkait