Batu, SERU.co.id – Kota Batu memiliki ribuan UMKM, baik yang bergerak di bidang makanan minuman maupun kerajinan tangan. Salah satu diantaranya adalah UMKM produksi permen susu sapi yang merupakan salah satu bentuk olahan dari susu sapi segar. Sejak wabah penyakit kuku dan mulut (PKM), produksi permen susu ini terganggu akibat sulitnya mendapatkan bahan baku.
Produsen UMKM permen susu sapi asal Desa Oro-Oro Ombo, Ismawati mengatakan, pekerjaannya untuk melakukan pembuatan permen susu sapi saat ini terganggu. Pasalnya banyak sapi perah yang terinfeksi PKM sehingga tidak menghasilkan susu segar sebagai bahan baku utama. Padahal setiap harinya membutuhkan puluhan liter susu.
“Sekarang saya cuma bisa dapat 20 liter. Itu saja di jatah,” serunya.
Isma menjelaskan untuk sekali membuat resep permen susu, dirinya memerlukan 40 liter susu sapi segar. Dengan kondisi seperti ini produksi permen susu sapi tidak bisa dilakukan setiap hari. Dirinya harus menunggu sampai bahan baku cukup untuk diolah menjadi permen.
“Jadi ya terpaksa saya produksinya 2 hari sekali menunggu jangkep (lengkap) bahan bakunya dapat 40 liter,” ujarnya.
Isma berharap kondisi wabah PKM bisa segera teratasi sehingga dirinya tidak kesulitan lagi memperoleh bahan baku. Sebab saat ini permen susu menjadi salah satu produk UMKM yang laris di beberapa pusat oleh-oleh yang tersebar di Kota Batu. Dan produk permen susu ini tidak banyak dijumpai di beberapa tempat lain.
“Saya harus memenuhi permintaan dari banyak pusat oleh-oleh di Batu, tapi kalau bahan bakunya susah saya juga kesulitan mensuplai ke pusat oleh-oleh itu. Padahal permintaan lumayan tinggi,” pungkasnya. (dik/ono)
Baca juga:
- Seluruh Jemaah Haji Indonesia Tiba di Makkah, Siap Jalani Wakuf di Arafah
- Satu WNI Meninggal di Gurun Makkah, Dua Lainnya Diselamatkan Usai Coba Masuk Secara Ilegal
- 541 Atlet KONI Kota Batu Lolos Mengikuti Porprov IX Jatim 2025
- KONI Batu Bakar Semangat Tanding Atlet Lewat Character Building
- Pemkot Malang Tak Kuasa Hadapi Alih Fungsi Lahan Pertanian Terdesak Perumahan