“Sedangkan untuk Desa Nglurup, karena itu longsoran mengenai rumah warga yang pondasinya agak gantung,” imbuhnya.
Pihaknya mengakui, memang tebing di daerah sana merupakan pegunungan tetapi gunungnya bukan gunung batu. Tapi tanah, subur, dan berair sehingga kalau terus menerus kena air hujan akhirnya tanahnya labil dan melorot.
“Pondasi rumahnya terkena, tidak sampai diungsikan karena ya terkena dapurnya. Rumah induknya aman. Alhamdulillah tidak ada korban,” ungkapnya.
Disinggung soal antisipasi, ia mengaku BPBD hanya sebatas mitigasi bencana atau mengurangi risiko saja. Untuk bencana longsor, kondisi alam seperti itu, tidak bisa diatasi. Pihaknya hanya 1 atasi bisa mitigasi karena potensi bencana kesadaran masyarakat untuk bangun atau dll agar tidak tejadi korban.
Alwi mengimbau kepada masyarakat agar tetap selalu waspada terhadap bencana susulan tanah longsor maupun yang lain. Karena cuaca ekstrim acapkali bencana tersebut tiba-tiba.
“Imbauan untuk warga masyarakat Tulungagung yang di daerah berpotensi bencana baik longsor, banjir, atau rob, tolong kewaspadaannya. Bila ada tanda tanda alam yang tidak mendukung lebih baik mengungsi di tempat yang aman,” tandasnya. (jaz/ono)
Baca juga:
- Seluruh Jemaah Haji Indonesia Tiba di Makkah, Siap Jalani Wakuf di Arafah
- Satu WNI Meninggal di Gurun Makkah, Dua Lainnya Diselamatkan Usai Coba Masuk Secara Ilegal
- 541 Atlet KONI Kota Batu Lolos Mengikuti Porprov IX Jatim 2025
- KONI Batu Bakar Semangat Tanding Atlet Lewat Character Building
- Pemkot Malang Tak Kuasa Hadapi Alih Fungsi Lahan Pertanian Terdesak Perumahan