Selain program fisik, Kapendam menyebut pelaksanaan TMMD ke-113 itu juga menggelar adanya program non fisik, yaitu berupa sosialisasi dengan melibatkan instansi maupun stakeholder terkait.
Adanya program non fisik itu, mencakup perihal sosialisasi yang dinilai perlu diketahui oleh masyarakat di daerah terisolir. Pasalnya, selain meningkatkan pembangunan berupa fasilitas umum, program TMMD tersebut juga memiliki visi dan misi yang sangat penting, yaitu meningkatkan kualitas SDM masyarakat.
“Di lokasi TMMD itu, kita adakan juga sosialisasi. Bisa mencakup sosialisasi mengenai hukum, kependudukan, kesehatan dan lain sebagainya. Dengan harapan, SDM masyarakat bisa berkembang dengan adanya sosialisasi yang dilakukan oleh pihak Satgas bersama pihak terkait lainnya,” jelas Kusdi.
Perlu diketahui, penetapan sasaran dari pelaksanaan program TMMD itu ditentukan sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat. Dijelaskan Kusdi, hal tersebut menjadi suatu prioritas program TMMD.
“Dengan harapan, pelaksanaan TMMD bisa tercapai secara optimal dan maksimal. Itu semua, demi kesejahteraan masyarakat di daerah terisolir, itu berlaku bagi program fisik maupun non fisik,” beber Kapendam V/Brawijaya. (pen/ono)
Baca juga:
- FoRDESI Desak Evaluasi Menteri Terkait Tragedi Bencana Sumatera–Aceh, Ada Salah Kelola Hutan
- UB Peringkat 1 Nasional pada Dua Indikator QS Sustainability 2026, Peringkat Global Ikut Meroket
- Bupati Jember Resmikan Rute Penerbangan Jember-Denpasar
- Azwani Awi Terpilih Pimpin ASPPI, Munas di Palembang Hasilkan Sejarah Baru Organisasi
- Jasa Raharja Putera Serahkan Satu Unit Ambulans kepada Jatim Park Group








