“Kalau penjemputan nanti pulang langsung ke KBIH masing-masing. Sebab mereka memliki ritual masing-masing KBIH,” ungkapnya.
Pihaknya juga membenarkan ada dua keluarga yang positif covid-19 sehingga keberangkatannya ditunda. Hal itu sudah menjadi kesepakatan keluarga, meskipun diperbolehkan menunggu beberapa hari untuk dites kembali.
Rincian jamaah haji 6 orang yang tertunda sebab bermasalah dalam TeS PCR. Sedangkan untuk petugas jamaah haji kloter yang berasal dari Tulungagung ada 4 orang.
“Bukan gagal, tapi ditunda. Total keseluruhan 398,” paparnya.
Fuad menambahkan, perihal anggaran yang bakal dikeluarkan untuk pemberangkatan dan penjemputan lupa. Yang pasti antara penjemputan dan kepulangan sama persis menggunakan Bus Kalisari.
Senada, Kepala Kemenag Kabupaten Tulungagung, Dr Muhajir menuturkan calon jemaah haji semua dalam kondisi siap dan sudah mengikuti vaksinasi covid-19. Mereka dalam waktu 3 hari sebelum keberangkatan mereka harus mengikuti tes PCR.
Kemenag Tulungagung mengimbau pada jemaah agar seandainya melakukan kegiatan tasyakuran sebagainya maksimal seminggu sebelum keberangkatan. Sebab, meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan yang akan mempengaruhi hasil tes kesehatan.
“Karena akan ada tes PCR, kita tidak menginginkan ada jamaah dinyatakan positif dan tidak bisa berangkat ke tanah suci,” papar Dr Muhajir. (jaz/ono)
Baca juga:
- Harga BBM di Shell, BP, Vivo dan Pertamina Kompak Turun Mulai 1 Juni 2025
- Babinsa Kedungkandang Bersama Warga Kerja Bakti Bersihkan Saluran Air
- Kemenkes Imbau Masyarakat Waspadai Lonjakan Covid-19 di Asia
- Babinsa Blimbing Dampingi Petani Jaga Kualitas Panen Gabah
- Diskopindag Kota Malang Tepis Isu 57 Koperasi Merah Putih Disusupi Pengurus Titipan