Malang, SERU.co.id – Berdasarkan hasil lab pengujian sampel hewan ternak di Rumah Potong Hewan (RPH) Kota Malang, tiga ekor sapi dinyatakan positif terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Kepala Bidang Peternakan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang, drh Anton Pramujiono mengkonfirmasi hal tersebut. Tiga hewan ternak di RPH Kota Malang yang diambil sampelnya, Rabu (11/5/2022) lalu, positif terjangkit wabah PMK.
“Hasil uji lab yang sudah kami kirimkan beberapa hari yang lalu, menerangkan sapi tersebut dinyatakan positif PMK. Untuk sapi yang terjangkit, sudah dilakukan pemotongan,” seru drh Anton, Senin (16/05/2022).
Ia juga mengatakan, pihaknya telah mengambil langkah dengan membakar dan menguburkan sapi tersebut, sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ditentukan.
“Dari ketiga sapi, satu sudah dibakar sesuai dengan SOP. Lalu, yang dua sapi itu sudah kami lakukan pemotongan agar tidak menyebar ke yang lainnya,” terangnya.
Kendati wabah tersebut telah masuk di Kota Malang, ia menjelaskan, agar masyarakat tidak terlalu khawatir untuk mengkonsumsi daging hewan ternak.
“Yang terpenting, saat memasak daging sapi harus benar-benar matang. Jadi, kami pastikan dan imbau masyarakat bahwa daging yang terinfeksi atau suspek, masih aman dikonsumsi manusia,” tambah Anton.
Sebagai langkah antisipasi penyebaran wabah terus meluas, pihaknya telah melakukan edukasi dan pengarahan, baik kepada para peternak, maupun kepada tukang jagal.
“Kami sudah lakukan surveilans (keliling) ke empat kecamatan dan belum ditemukan kasus serupa. Mudah-mudahan, tidak ada dan kami juga minta sementara tidak datangkan sapi dari luar kota dulu,” ujarnya.
Sebagai informasi, di Kota Malang terdapat 300 lebih peternak aktif dan salah satunya terbesar berada di kawasan Sentra Sanan Kota Malang. Dari jumlah tersebut, hewan ternak ada sekitar 2 ribu ekor. (ws5/ono)
Baca juga:
- Komalku dan DPRD Kota Malang Apreasiasi Pemenang Lomba Menulis Cerita Anak
- Hasil Kesepakatan Polres Batu – Desa Giripurno Final, Karnaval Desa Harus Tuntas 23.00 WIB
- Kompolnas Cek Lokasi Kematian Diplomat Kemlu dan Tidak Temukan Kerusakan Fisik
- Polisi Dalami Peristiwa Kematian Misterius Pasutri di Lawang
- Eks Marinir RI Jadi Tentara Bayaran Rusia Minta Pulang ke Indonesia