Malang, SERU.co.id – Mencegah penyebaran wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Pengelola Milkindo Farm melakukan lockdown kandang di Desa Tegalsari, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. Selain itu, juga menidurkan sementara aktivitas jual beli sapi.
Petenak sapi Milkindo Farm Kepanjen, Bagus Cahyo mengatakan, segala upaya dilakukan untuk menghentikan penyebaran PMK. Salah satunya melockdown kandang sapi dan menidurkan sementara atau meniadakan jual beli sapi. Serta menciptakan lingkungan yang bersih, sehat dan nyaman bagi sapi, agar sehat secara fisik dan psikis.
“Kami tidak melakukan jual maupun beli sapi diluar dulu, untuk mencegah penularan PMK. Kita hanya berfokus pada pemerahan susu saja,” seru Bagus, kepada SERU.co.id.
Pihak Milkindo juga mengaku, mereka menjual dan membeli sapi sebulan sekali untuk sapi yang sudah afkir. Untuk sapi perah yang baru dibeli, kurang lebih selama 3 bulan baru nampak produktifitasnya.
“Sejauh ini, sebanyak 60 ekor sapi perah belum ada yang terjangkit PMK. Alhamdulillah tidak ada (ternak mengalami PMK) dan semoga tidak terjadi,” ungkap Bagus.
Disebutkannya kepada SERU.co.id, pihak pengelola rutin melakukan perawatan. Seperti memadikan, memotong kuku, membersihkan kandang, serta melakukan penyemprotan disinfektan pada kandang sapi. Guna menciptakan lingkungan yang bersih, sehat dan nyaman.
“Sebelum bommingnya PMK, kami sudah melakukan pencegahan, utamanya dari faktor lingkungan dulu. Kita ciptakan lingkungan bersih dan nyaman, penyemprotan disinfektan kandang, tempat minum bersih. Jadi prokes sapi sudah kami lakukan dari dulu,” beber Bagus.
Tak hanya rangkaian perawatan saja, psikologis sapi juga dijaga dengan tidak menali hidung dan leher. Peternak yakin dengan memberi kenyamanan, peluang penyerangan penyakit akan berkurang. (ws6/rhd)
Baca juga:
- Target Empat Medali Emas, Wali Kota Malang Motivasi Atlet Basket Hadapi Porprov IX Jatim
- Lansia Dilaporkan Hilang Hanyut di Sungai Metro Ditemukan Selamat di Pakisaji
- Bupati Malang Sebut Munas VI APKASI 2025 Wadah Strategis Kuatkan Pembangunan Nasional
- Ratusan Travel Merugi Miliaran Usai Visa Haji Furoda Tak Kunjung Terbit
- Zia Ulhaq Nilai Putusan MK Soal Sekolah Swasta Gratis Dorong Pemerataan Pendidikan