BPS Sebutkan Inflasi Kota Malang April 2022 Tertinggi di Jawa Timur

Kepala BPS Kota Malang, Erny Fatma Setyoharini, menyampaikan rilis inflasi Kota Malang secara Daring. (ws5) - BPS Sebutkan Inflasi Kota Malang April 2022 Tertinggi di Jawa Timur - Andil Kelompok Pengeluaran Transportasi dan Makanan, Minuman dan Tembakau Tertinggi
Kepala BPS Kota Malang, Erny Fatma Setyoharini, menyampaikan rilis inflasi Kota Malang secara Daring. (ws5)
Andil Kelompok Pengeluaran Transportasi dan Makanan, Minuman dan Tembakau Tertinggi

Malang, SERU.co.id – Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang menyebutkan Kota Malang pada April 2022 mengalami inflasi sebesar 1,44 persen. Dimana angka tersebut didorong kenaikan kelompok pengeluaran transportasi dan makanan, minuman dan tembakau dengan andil 0,54 dan 0,57 persen.

Kepala BPS Kota Malang, Erny Fatma Setyoharini mengatakan, jika inflasi Kota Malang merupakan yang tertinggi dari delapan besar Kota berdasarkan Indeks Harga Konsumen (IHK) di Jawa Timur. Tercatat inflasi tahun kalender 2022 Kota Malang sebesar 2,79 persen, sementara inflasi Year on Year (YoY) sebesar 4,35 persen.

Bacaan Lainnya

“Kita ketahui bersama dari 8 Kota semuanya mengalami inflasi, dan inflasi Kota Malang yang tertinggi sebesar 1,44 persen. Sedangkan yang terendah adalah Sumenep 0,95 persen, angka itu (Sumenep) masih terendah meski momen lebaran,” seru Erny, Senin (9/5/2022).

Ia juga menyebutkan, berdasarkan kelompok pengeluaran penyebab inflasi pada April 2022 masih didorong oleh transportasi dan makanan, minuman dan tembakau. Masing-masing kelompok pengeluaran tersebut memiliki angka inflasi 4,24 dan 2,53 persen.

“Kalau kita lihat di sebelas kelompok pengeluaran yang paling tinggi inflasinya, ada di kelompok transportasi, mengalami inflasi sebesar 4,24 persen. Yang kedua diduduki oleh kelompok makanan, minuman dan tembakau dengan inflasi sebesar 2,53 persen,” sambungnya.

Erny menambahkan, untuk komoditas penyumbang inflasi di kelompok transportasi adalah bensin, angkutan udara, mobil. Termasuk juga servis kendaraan, tarif kereta api, kendaran roda 4 online, travel, sepeda motor dan solar.

“Jadi ini komoditas-komoditas yang sepertinya langganan ya untuk angkutan. Selalu naik di kondisi lebaran, karena permintaan juga naik, jadi harga berapapun tetap terjual,” beber Erny.

Hal ini juga berlaku pada kelompok pengeluaran makanan, minuman dan tembakau. Meskipun harga beberapa komoditas dalam kelompok tersebut naik, dengan ketersediaan yang ada, tetap terjual.

“Kalau di kelompok ini, komoditas penyumbang masih bertahan yaitu minyak goreng, daging sapi, daging ayam ras dan ayam hidup. Nah komoditas ini pun juga selalu mengalami kenaikan di kondisi lebaran seperti ini,” tambahnya.

Ia juga menyatakan, teruntuk minyak goreng dan bensin merupakan komoditas utama dengan penyumbang inflasi terbesar di bulan ini. 10 komoditas utama penyumbang inflasi di Kota Malang, dikatakan olehnya hampir sama baik secara nasional maupun regional.

“Tentunya masih bertahan yaitu minyak goreng, dengan angka kenaikan harga sebesar 35,26 persen dengan andil sebesar 0,33 persen. Disusul oleh bensin yang mengalami kenaikan harga sebesar 5,85 persen dengan andil 0,27 persen,” kata Erny.

Tangkapan layar, andil 10 komoditas utama penyumbang inflasi April 2022 di Kota Malang. (ws5) - BPS Sebutkan Inflasi Kota Malang April 2022 Tertinggi di Jawa Timur - Andil Kelompok Pengeluaran Transportasi dan Makanan, Minuman dan Tembakau Tertinggi
Tangkapan layar, andil 10 komoditas utama penyumbang inflasi April 2022 di Kota Malang. (ws5)

Namun terdapat beberapa komoditas yang dalam hal ini dapat menekan angka inflasi Kota Malang di April 2022. Diantaranya cabai rawit, bawang hingga beras yang mengalami penurunan harga.

“Untuk komoditas utama yang mengalam deflasi di April ini, yaitu pertama cabai rawit yang sudah turun harganya sebesar -43,91 persen, disusul bawang merah -11,11 persen. Beras juga turun harga sebesar 0,69 persen, karena mungkin musim panen ya untuk bulan April ini,” jelas Erny.

Kendati angka inflasi April 2022 Kota Malang tertinggi, apabila dilihat dari inflasi Kota Malang YoY (2021-2022), disebutkan masih terbilang rendah jika dibandingkan dengan 9-7 tahun lalu (2013-2014). Ia juga berharap agar dinas terkait, dapat menguntervensi secara langsung untuk menekan angka inflasi tersebut.

“Mudah-mudahan inflasi kali ini masih bisa terkendali. Jadi naiknya hanya saat lebaran, harapannya dinas terkait juga bisa menekan angka inflasi, sehingga harga-harga tidak naik lagi,” tutupnya. (ws5/mzm)


Baca juga:

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *