Targetkan Pemetaan, Detail Masalah Drainase Tuntas Selepas Idul Fitri

FGD yang diselenggarakan oleh Pemkot Malang dengan tim ahli FTUB, dalam penyusunan masterplan drainase. (ist) - Targetkan Pemetaan, Detail Masalah Drainase Tuntas Selepas Idul Fitri
FGD yang diselenggarakan oleh Pemkot Malang dengan tim ahli FTUB, dalam penyusunan masterplan drainase. (ist)

Malang, SERU.co.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang serius dalam menangani permasalahan banjir dan genangan, rancangan besar terkait Drainase segera dituntaskan setelah Idul Fitri. Kali ini, Pemkot Malang bersama dengan Tim Ahli Penyusunan Masterplan Drainase dari Universitas Brawijaya (UB) gelar Focus Group Discussion (FGD) di Auditorium Lt.5 Teknik Pengairan UB, Sabtu (23/4/2022).

Guru Besar Teknik Pengairan UB, Prof Dr Ir Muhammad Bisri mengatakan, sebelumnya permasalahan drainase yang teridentifikasi di lima kecamatan disebabkan minimnya lahan resapan air di wilayah tersebut. Terutama di sisi utara, timur laut, tenggara dan barat daya Kota Malang.

Bacaan Lainnya

“Hambatan dan tantangan banjir salah satunya adalah saluran tertutup yang sulit dilakukan pemeliharaan. Alih guna fungsi lahan untuk resapan air menjadi permukiman,” seru Prof Bisri.

Selain minimnya lahan resapan air, hal tersebut berjalan beriringan dengan perubahan iklim yang menyebabkan intensitas curah hujan yang tinggi. Berdasarkan data BMKG Karangploso, mengindikasikan kenaikan intensitas hujan hingga 23 persen.

“Perubahan iklim yang berindikasi pada curah hujan yang sangat tinggi dan tidak menentu juga menjadi penyebabnya,” sambungnya.

Selain itu, Camat Lowokwaru, Joao Maria Gomes De Carvalho mengatakan, jika kondisi eksisting permukiman di wilayahnya sangat padat. Sehingga menyumbang genangan yang signifikan karena resapan air sangat kurang.

“Pembersihan saluran yang banyak sedimen juga tidak mudah karena ada diantara bangunan. Prinsip kami siap membantu setiap saat,” ujar Camat Karangploso tersebut.

Hal lain juga disampaikan oleh Camat Klojen, Drs Heri Sunarko yang mengungkapkan, jika terdapat sejumlah temuan titik genangan baru di Kecamatan Klojen.

“Ada beberapa titik baru, diantaranya di Jalan Ijen (dekat gereja), Kelurahan Oro-oro Dowo, Jalan Malaka, dan Jalan Sempu. Satgas kami setiap hari selalu keliling memantau,” terang Heri.

Merespon masukan dan informasi tersebut, Ketua Tim Ahli FTUB, Dr Runi Asmaranto memastikan, jika pihaknya akan menindaklanjuti dalam agenda pemetaan detil oleh beberapa tim yang diterjunkan pasca Idul Fitri mendatang.

“Kami akan segera bagikan PIC (Person In Charge) tiap kecamatan yang kontak untuk akan menghimpun data dan informasi dan rencana kerja survey pasca lebaran,” kata Runi.

Selanjutnya, Kepala Dinas PUPRPKP, Ir Diah Ayu Kusumadewi mengatakan, melalui masterplan yang telah dibahas tersebut, dapat segera menyelesaikan permasalahan genangan dan banjir tersebut.

“Inventarisir kondisi eksisting, perhitungan kebutuhan drainase dengan mempertimbangkan tata ruang, plotting dan mapping peta detail. Juga indikasi program dan anggaran penataan berbasis Daerah Aliran Drainase (DAD) menuju zero genangan 2028,” tutur Diah. (ws5/mzm)


Baca juga:

disclaimer

Pos terkait