Siswa SLB, Latih Daya Tangkap & Keterampilan Dengan Bikin Kue Lebaran

Siswi SLB Eka Mandiri Batu, menunjukkan kue Kastengel hasil buatannya. (dik) - Siswa SLB, Latih Daya Tangkap & Keterampilan Dengan Bikin Kue Lebaran
Siswi SLB Eka Mandiri Batu, menunjukkan kue Kastengel hasil buatannya. (dik)

Batu, SERU.co.id – Terenyuh dan haru, itulah yang dirasakan pewarta SERU.co.id, saat meliput langsung kegiatan siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) dari SMA LB Yayasan Eka Mandiri, mengisi Ramadan. Bagaimana tidak, siswa disabilitas yang bersekolah di sebuah lembaga pendidikan di Jalan Terusan Kasiman, Kelurahan Ngaglik, Kota Batu itu, terampil membuat kue lebaran. Mereka adalah penyandang tuna grahita, yang mengalami hambatan berpikir.

Salah satu guru pembimbing di SMA-LB Eka Mandiri, Namimatir ilma mengatakan, kegiatan membuat kue lebaran ini, membuat siswi SLB sangat antusias. Tujuannya tidak hanya untuk menambah pemasukan bagi mereka, melainkan membangun kepercayaan diri dan melatih daya tangkap. Sebab, siswi tersebut mempunyai keterbatasan dalam daya ingat.

Bacaan Lainnya

“Kesulitan pasti ada. Dalam dunia boga, membuat resep itu membutuhkan daya ingat. Harus diulang beberapa kali melatih mereka sebelum dilepas. Tidak bisa langsung buat,” seru Bu Ilma, sapaan akrabnya.

Salah seorang siswa SLB yang terlibat dalam pembuatan kue lebaran, Elisa Ananda febrianti, mengaku senang membuat kue Kastengel dan Nastar. Dirinya mengaku semakin terbiasa membuat dua jenis kue favorit lebaran itu karena pesanan yang juga semakin bertambah. Kepada SERU.co.id, ia mengaku awalnya terasa sulit.

“Pertama sulit,” ucapnya singkat.

Siswi SMA-LB Eka Mandiri, didampingi guru pembimbing, membuat kue kering Nastar. (dik) - Siswa SLB, Latih Daya Tangkap & Keterampilan Dengan Bikin Kue Lebaran
Siswi SMA-LB Eka Mandiri, didampingi guru pembimbing, membuat kue kering Nastar. (dik)

Saat ini, produk buatan siswa disabilitas ini baru dibuat bila ada pesanan. Pesanan pun, masih datang dari sebatas komunitas di sekitar sekolah. Untuk kastengel, dijual dengan harga 50 ribu. Bisa juga pesan spesial dengan bahan yang premium.

Namimatir ilma melanjutkan, untuk lebih menarik konsumen, kue lebaran juga dikemas dengan bagus, agar bisa dijadikan produk hampers. Tujuannya agar produk ini bisa bersaing dengan lainnya. Hingga berita ini diturunkan, sudah lebih dari 5 kilogram bahan yang dibuat kue lebaran.

“Memang harus pre order dulu. Sehari mampunya bikin 1 kilogram, itu bisa jadi 4 toples, untuk 1 hampers. Terserah mau kastengel atau nastar. Harganya Rp200 ribu,” tukasnya.

Selain pembuatan kue lebaran, siswa laki-laki juga belajar membuat amplop lebaran. Merekapun mendapatkan bimbingan khusus dari guru yang terampil dibidangnya. Amplop lebaran, juga bisa dibuat custom mengikuti keinginan pemesan. (dik/mzm)


Baca juga:

disclaimer

Pos terkait