Batu, SERU.co.id – Pemerintah Kota Batu terus memperkuat komitmennya dalam memberikan perlindungan sosial bagi warga rentan. Wali Kota Batu, Nurochman, menyerahkan secara langsung Insentif Lanjut Usia dan Insentif Disabilitas Tahap II Tahun 2025 kepada sejumlah warga di Kecamatan Bumiaji, Kamis (18/12/2025).
Penyaluran bantuan ini dilakukan secara door-to-door untuk memastikan dukungan pemerintah tepat sasaran dan melihat langsung kondisi kemandirian para penerima manfaat.
”Bantuan ini kami dorong bukan hanya untuk bertahan, tapi untuk tumbuh. Ketika penerima bisa mandiri dan produktif, di situlah perlindungan sosial benar-benar memberi dampak,” seru Wali Kota Batu Nurochman di sela-sela penyerahan bantuan kepada Salamah, warga Dusun Dadapan, Desa Pandanrejo.
Selain menerima bantuan tunai sebesar Rp3 juta, Ibu Salamah juga tercatat sebagai peserta Program Sekolah Lansia dengan dukungan tambahan sebesar Rp600 ribu setiap tiga bulan.
Wali Kota Nurochman memberikan apresiasi khusus kepada Ibu Salamah yang dinilai berhasil memanfaatkan bantuan modal usaha sebelumnya. Dari produksi ikan asin mentah, kini ia mampu memproduksi peyek ikan asin secara mandiri untuk dipasarkan ke lingkungan sekitar.
Kunjungan berlanjut kepada Ananda Husein Abdulrahman Alfarizi, bocah berusia 8 tahun penyandang disabilitas. Husein menerima insentif tunai sebesar Rp3 juta. Wali Kota menekankan bahwa perhatian terhadap anak berkebutuhan khusus adalah prioritas untuk menciptakan Kota Batu yang inklusif.
”Negara harus hadir sejak dini. Anak-anak dengan kebutuhan khusus harus mendapat dukungan agar tetap memiliki masa depan yang layak,” tegas Wali Kota.
Dukungan ini juga diharapkan dapat meringankan beban ekonomi keluarga, di mana sang ibu bekerja sebagai penjahit untuk tetap bisa mendampingi tumbuh kembang Husein di rumah. Melalui penyaluran tahap II ini, Pemerintah Kota Batu memastikan bahwa program perlindungan sosial dijalankan secara berkelanjutan.
Fokus utama pemerintah bukan hanya pada pemberian dana stimulan, melainkan pada terciptanya kemandirian keluarga dan kesejahteraan. (dik/ono)
