Dishub Kota Malang Mempersilakan Akademik Kaji Study Kelayakan Underpass

Ilustrasi kepadatan kendaraan di Kota Malang. (jaz) - Dishub Kota Malang Mempersilakan Akademik Kaji Study Kelayakan Underpass
Ilustrasi kepadatan kendaraan di Kota Malang. (jaz)

Malang, SERU.co.id – Rencana mengurai kemacetan di Kota Malang tidak hanya di satu lokasi. Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang mempersilakan para akademisi kampus yang ingin mengkaji Feasibility Study (FS) atau uji kelayakan yang kemungkinan akan dibuat underpass lain.

Kepala Dishub Kota Malang, Heru Mulyono menjelaskan, beberapa waktu yang lalu Universitas Negeri Malang sudah menyerahkan kajian pembangunan Underpas Simpang III Blimbing. Selanjutnya ia  mempersilahkan bagi perguruan tinggi lain yang hendak berkontribusi dengan melakukan kajian study di titik yang lain.

Bacaan Lainnya

“Minimal total ada enam underpass. Kebutuhan kita itu, silahkan yang ingin membantu kita merancang mulai FS nya dulu. Silahkan perguruan tinggi yang mau berkontribusi,” seru Heru Mulyono, Kamis (14/4/2022).

Menurut Heru, strategi rekayasa lalu lintas melalui infrastruktur bisa menjadi solusi mengurai titik kemacetan di Kota Malang. Enam underpass tersebut harus ada di lima kecamatan yang ada di Kota Malang.

“Kalau rekomendasi kita, Dishub Kota Malang, kebutuhan underpass di semua kecamatan harus ada,” imbuhnya.

Berikut beberapa underpass yang sudah mulai direncanakan yakni Underpass Simpang 3 Blimbing. Kendati demikian, ada titik kemacetan lain yang perlu dibangun underpass yakni di Perempatan Jalan LA Sucipto, Kecamatan Blimbing.

Selanjutnya, di Kecamatan Sukun di Janti, Simpang Jalan Klayatan juga menjadi perhatian karena selalu padat kendaraan yang tidak jarang macet. Kemudian di Kecamatan Lowokwaru, di Simpang 3 Dinoyo.

“Lalu di Kecamatan Kedungkandang nyambung Blimbing itu ada di Jalan Puntodewo,” paparnya.

Dishub Kota Malang menyebutkan, ada titik-titik petugas yang harus stay. Sebab secara otomatis menjadi kebutuhan managemen lalu lintas mendesak yang harus dilakukan oleh Dishub.

Selain itu, pihaknya juga mengaku bingung mengurai kemacetan di Jalan Muharto, Kecamatan Kedungkandang. Dia menilai lokasi kemacetan tersebut juga perlu mendapat perhatian lebih.

“Persoalan besar wilayah Kedungkandang itu ada di Muharto. Hanya saja kita bingung mau pakai underpass atau fly over,” tandasnya. (jaz/rhd)


Baca juga:

disclaimer

Pos terkait