Awasi Pemudik, Satgas Covid-19 Kota Koordinasi Hingga Tingkat RT

Sekretaris Satgas Covid-19 Kota Blitar, Toto Robandiyo. (Memo X/fjr) - Awasi Pemudik, Satgas Covid-19 Kota Koordinasi Hingga Tingkat RT
Sekretaris Satgas Covid-19 Kota Blitar, Toto Robandiyo. (Memo X/fjr)

Blitar, SERU.co.id – Setelah beberapa kali pemerintah melarang mudik lebaran, karena merebaknya Covid-19, Tahun ini pemerintah memperbolehkan tradisi mudik Lebaran. Ini merupakan kali pertama setelah sebelumnya pemerintah sempat melarang mudik.

Pemerintah Pusat telah mengizinkan masyarakat mudik pada Idul Fitri 2022, dengan sejumlah syarat. Aturan tersebut tertuang dalam Surat Edaran Satgas Covid-19 Nomor 16 Tahun 2022. Syarat tersebut diantaranya orang yang sudah vaksin booster tidak wajib menunjukkan hasil negatif tes RT-PCR atau rapid test antigen. Kemudian jika hanya menjalani hingga vaksin dosis kedua, maka wajib menunjukkan hasil negatif test antigen 1 x 24 jam atau RT-PCR 3 x 24 jam sebelum keberangkatan.

Bacaan Lainnya

Untuk mengantisipasi merebaknya Covid-19 saat musim mudik lebaran, Satgas Covid-19 Kota Blitar telah menyiapkan scenario. Bahkan Satgas Covid-19 telah berkoordinasi secara intens hingga tingkat RT/RW.

Sekretaris Satgas Covid-19 Kota Blitar, Toto Robandiyo mengatakan, langkah tersebut dilakukan agar ketentuan mudik yang sudah dianjurkan oleh pemerintah bisa ditaati. Tujuannya untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 di Kota Blitar.

“Mengantisipasi pemudik, kita telah koordinasi dengan tingkat bawah, RT/RW. Mereka akan membantu kita dalam pengawasan persiapan mudik tahun ini,” kata Toto Robandiyo, Selasa (12/4/2022).

Toto menambahkan, pemudik harus dipastikan apakah sudah vaksin ketiga atau booster.

“Paling tidak pemudik sudah mendapatkan suntikan vaksin dosis kedua. Sehingga aman untuk bepergian hingga ke luar kota,” imbuhnya.

Lebih lanjut dia menyampaikan, kalau terkait Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang akan pulang, Satgas Covid-19 Kota Blitar akan koordinasi dengan provinsi.

“Datanya juga masih kita koordinasikan. Nanti PMI akan dijemput Pemda melalui Dishub Kota Blitar,” jelasnya.

Sementara untuk arus mudik santri, Toto menandaskan, tentunya sesuai protokol kesehatan yang sudah diatur oleh masing-masing pondok pesantren.

“Kita meyakini pondok pesantren sudah mempunyai kebijakan agar santrinya pulang aman sampai rumah,” pungkasnya. (fjr/mzm)


Baca juga:

disclaimer

Pos terkait