Aksi Damai Mahasiswa, Ketua DPRD Kota Malang Sepakati Berbagai Tuntutan

Mahasiswa dengan membawa spanduk seruan aksi di depan gedung DPRD Kota Malang. (ws5) - Aksi Damai Mahasiswa, Ketua DPRD Kota Malang Sepakati Berbagai Tuntutan
Mahasiswa dengan membawa spanduk seruan aksi di depan gedung DPRD Kota Malang. (ws5)

Malang, SERU.co.id – Ribuan mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi yang ada di Kota Malang, sambangi Gedung DPRD Kota Malang, Selasa (12/4/2022) siang. Aksi bertajuk ‘Malang Raya Bergerak’ tersebut, membawa sejumlah tuntutan yang menjadi isu berkembang dan permasalahan di setiap elemen masyarakat.

Koordinator Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Malang Raya, Zulfikri Nurfadhilla mengatakan, maksud kedatangannya tersebut merupakan perwakilan dari suara rakyat. Dirinya menegaskan, kebijakan-kebijakan yang telah dikeluarkan oleh Pemerintah Pusat, dianggapnya menyengsarakan rakyat.

Bacaan Lainnya

“Hari ini kita laksanakan agenda ‘Malang Raya Bergerak’. Yaitu dalam hal menyoroti berbagai kebijakan, hal-hal yang menurut kami adalah kezaliman kekuasan,” seru Zulfikri.

Selain itu, salah satu mahasiswa yang sedang memegang pengeras suara menyerukan, dirinya menilai kinerja para wakil rakyat khususnya di wilayah Kota Malang sangat buruk. Dengan lantang, dirinya meneriakkan agar Ketua DPRD Kota Malang segera menemui massa aksi.

“Kita beri ‘Kartu Merah’ untuk kinerja DPRD Kota Malang, sebab tidak sedikitpun kinerjanya yang mewakili suara rakyat. Dengan ini, kami mengharap untuk Ketua DPRD Kota Malang turun (menghadap massa aksi),” teriak mahasiswa dalam orasinya.

Sontak, mahasiswa lainnya ikut menyerukan untuk Ketua DPRD turun. Tak butuh waktu lama, Ketua DPRD Kota Malang, I Made Rian Diana Kartika, langsung menemui mahasiswa.

Mahasiswa aksi longmarch dari Stadion Gajayana menuju Gedung DPRD Kota Malang. (rhd) - Aksi Damai Mahasiswa, Ketua DPRD Kota Malang Sepakati Berbagai Tuntutan
Mahasiswa aksi longmarch dari Stadion Gajayana menuju Gedung DPRD Kota Malang. (rhd)

Dirinya mengatakan, pihaknya telah mendengar seluruh tuntutan yang digaungkan oleh mahasiswa tersebut. Ia juga menyepakati tuntutan itu dan siap untuk mengawalnya. Salah satunya penolakan penundaan Pemilu 2024.

“Terimakasih telah diingatkan, sekali lagi saya sudah mendengar terkait apa tuntutan-tuntutannya. Saya sebagai Ketua DPRD Kota Malang, ikut menolak penundaan Pemilu 2024,” jawabnya.

Alasan kuat, dirinya berpihak kepada mahasiswa tersebut adalah terkait nilai-nilai Demokrasi. Yang menurutnya harus tetap berjalan.

“Kami akan kawal itu semua, jangan pernah khawatir. Pemilu harus tetap dilaksanakan, sebagai kapal demokrasi kita,” imbuhnya, saat menemui massa aksi.

Ketua DPRD Kota Malang, I Made Rian Diana Kartika, saat menemui massa aksi. (ws5) - Aksi Damai Mahasiswa, Ketua DPRD Kota Malang Sepakati Berbagai Tuntutan
Ketua DPRD Kota Malang, I Made Rian Diana Kartika, saat menemui massa aksi. (ws5)

Selain itu, perihal tuntutan lainnya yang berkaitan dengan Wilayah Kabupaten Malang dan Kota Batu, dirinya masih memerlukan waktu untuk menghadap ke Pemerintahan setempat.

“Untuk tuntutan yang di Kota Batu, saya minta waktu untuk menghadap ke Wali Kota. Kemudian untuk Kabupaten Malang, tentang kelapa sawit kami sepakat menentang itu,” pungkasnya.

Tak hanya disitu, ia juga menyepakati terkait tuntutan massa aksi, perihal kelangkaan minyak goreng dan BBM. Ia mengatakan, pihaknya akan terus mencari solusi melalui kebijakan-kebijakan  untuk menstabilkan kondisi itu.

“Terkait BBM semua mengalaminya, bukan hanya persoalan dalam negeri saja, tapi di seluruh dunia telah mengalami krisis energi. Terkait minyak goreng, kita akan tetap mencari solusinya, ini barusan kita menerima audiensi para UMKM yang mengeluhkan hal itu,” tandas Ketua DPRD Kota Malang.

Setelah menyepakati tuntutan dengan ditandatangani oleh Ketua DPRD Kota Malang, secara perlahan massa aksi meninggalkan lokasi pada pukul 13.30. Terpantau di lokasi, kurang lebih 1.000 personel dari pihak TNI-POLRI turut mengamankan. Hal tersebut sebagai langkah antisipasi terhadap hal yang tidak diinginkan.

Aksi mahasiswa berjalan lancar dan kondusif, dan massa aksi membubarkan diri sekitar pukul 13.30. Bahkan mahasiswa sempat berswafoto bersama dengan anggota kepolisian, ketika dikawal kembali ke titik kumpul awal di depan Stadion Gajayana.

Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Budi Hermanto mengatakan, pihaknya berterima kasih kepada BEM Malang Raya. Karena aksi mahasiswa tersebut berlangsung aman dan kondusif.

“Kami mengapresiasi BEM Malang Raya, karena kegiatan unjuk rasa telah berlangsung aman dan damai. Kami juga menjamin tidak ada tindakan eksesif maupun kekerasan kepada mahasiswa saat menyampaikan pendapat,” tegas Buher, sapaan akrabnya.

Sementara itu, Komandan Kodim 0833/Kota Malang, Letkol Kav Heru Wibowo Sofa, SH, MHan mengaku, mengapresiasi aksi mahasiswa melalui BEM Malang Raya yang dilakukan secara tertib.

“Meskipun aksi dilakukan oleh banyak orang. Alhamdulillah aksi dapat berjalan dengan tertib, aman dan lancar,” ucapnya. (ws5/rhd)


Baca juga:

disclaimer

Pos terkait