Harga Apel Masih Tiarap, Ini Aspirasi dari Petani

Wakil Ketua Kelompok Tani Maju Bersama, Dusun Gerdu, Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Utomo. (dik) - Harga Apel Masih Tiarap, Ini Aspirasi dari Petani
Wakil Ketua Kelompok Tani Maju Bersama, Dusun Gerdu, Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Utomo. (dik)

Batu, SERU.co.id – Harga apel Batu di tingkat petani, masih sangat memprihatikan, tidak sepadan dengan biaya perawatannya. Harga perkilo Apel, sempat mengalami anjlok yang cukup rendah. Satu kilogram apel jenis Ana, hanya dihargai Rp3000, dan apel jenis Manalagi hanya dihargai Rp4000 per kilogramnya oleh tengkulak.

Wakil Ketua Kelompok Tani Maju Bersama, Dusun Gerdu, Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Utomo mengatakan, salah satu solusi bagi petani adalah, hasil panen petani, dibeli pemerintah daerah (Pemda). Dengan cara seperti itu, tengkulak tidak bisa memainkan harga, karena Pemda lah yang mengendalikan harga. Solusi ini, bisa membuat petani apel, bergairah kembali untuk merawat tanaman apelnya di kebun.

Bacaan Lainnya

“Kalau di luar negeri, seperti itu solusinya. Jadi harga buah tetap stabil dan petani bisa merasakan penghasilan yang cukup,” serunya.

Utomo menuturkan, di Indonesia, hanya ada 3 daerah penghasil buah apel. Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Malang, dan Kota Batu. Apabila tiga daerah tersebut mau sepakat dan bekerja sama menerapkan kebijakan ini, maka pertanian apel akan kembali berjaya.

“Kuncinya ya tiga daerah penghasil buah apel ini mau menerapkan kebijakan yang sama,” ungkapnya.

Selain itu, menurut Utomo, solusi yang juga bisa diberikan kepada petani adalah penyediaan cold storage. Cold storage akan membuat hasil panen apel, dapat disimpan lebih lama. Terutama untuk apel grade ‘A’, yang akan didistribusikan ke pasar modern atau supermarket.

“Sekarang ini hasil panen, lebih banyak yang jadi olahan, seperti keripik, dodol, jenang dan minuman,” cetusnya

Saat ditanya tentang bantuan dari pemerintah daerah, Utomo mengaku kelompok taninya, belum lama ini memperoleh bantuan timbangan digital. Selain itu juga mendapatkan box container keranjang plastik. Bantuan ini diperoleh dari Dinas Pertanian Kota Batu, sesuai kebutuhan kelompoknya.

“Ini karena pengajuan dari kelompok kami tahun lalu. Kemudian kami mengajukan bantuan lagi berupa pupuk kandang,” pungkasnya. (dik/mzm)


Baca juga:

disclaimer

Pos terkait